PALANGKA RAYA – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko memimpin Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terhadap Rilis BPS Inflasi Kalteng bulan September 2024, bertempat di Ruang Rapat Bajakah LT. II Kantor Gubernur Kalteng.
Saat memimpin rapat Sahli Yuas Elko mengungkapkan, bahwa Kalimantan Tengah pada urutan ke 8 (delapan) terendah inflasi secara nasional, berada di angka 1,45%. Untuk penanganan inflasi di Kalteng sebagaimana program jangka pendeknya yaitu dengan melakukan kegiatan operasi pasar/sidak harga di pasar, melaksanakan pasar murah, serta gerakan pangan murah baik yang diadakan oleh pemerintah provinsi maupun oleh kabupaten/kota, sama-sama berperan untuk menangani inflasi. Selain itu diharapkan juga peran serta dari dunia usaha, baik Badan Usaha Milik Daerah maupun perusahaan.
“Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalteng, terus melaksanakan kegiatan penanganan inflasi ini di wilayahnya masing-masing, memantau harga-harga di pasaran, dan bantuan pangan dari instansi vertikal seperti Bulog, supaya inflasi kita tetap terkendali”, ucap Yuas.
“Komoditasnya tentu saja mulai dari beras, bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe kriting, ikan, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng juga perlu menjadi perhatian, karena harganya sering naik terutama dieceran”, tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah Agnes Widiastuti, berdasarkan data rilis BPS Prov. Kalteng memaparkan, bahwa pergerakan inflasi Kalimantan Tengah bulan September 2024 m-to-m (September 2024 terhadap Agustus 2024) sebesar 0,07%, andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalimantan Tengah, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,04%.
“Komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi (m-to-m) Kalteng bulan September 2024 adalah kopi bubuk 0,04%, bawang merah 0,02%, ikan papuyu 0,02%, pemeliharaan service kendaraan 0,02% dan udang basah 0,01%”, papar Agnes.
(Deddi
0 Comments