FOTO: GIYA/HUMA BETANG
CEK PERKEBUNAN: Anggota DPRD Seruyan Atinita saat menyambangi perkebunan kopi di wilayah dapil III.
KUALA PEMBUANG - Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan menyoroti perkebunan di wilayah dapil III, seperti di daerah Seruyan Hulu desa Tumbang Setawai. Warga mulai membuka komoditas perkebunan jenis baru, yakni perkebunan kopi yang mulai ditekuni, selain perkebunan sawit.
Anggota DPRD Seruyan Atinita, mengatakan bahwa kegiatan penanaman kopi telah dilakukan masarakat Desa Tanjung Setawai sejak tahun 2017, dan hasilnyanpun cukup menjanjikan, serta tanaman kopi tersebut dapat tumbuh subur di wilayah seruyan Hulu, sehingga banyak masarakat mulai melakukan penanam tanaman kopi tersebut.
“Saat ini di wilayah Seruyan Hulu mulai dikembangkan perkebunan kopi, tepatnya di desa Tumbang Setawai masarakat di sana mulai mengembangkan perkebunan kopi tersebut, dan hasilnya cukup menjanjikan,” ujarnya Rabu (13/04/2022).
Atinita mengatakan, saat ini jenis kopi yang dikembangkan adalah jenis Arabika dan Robusta, sebab tanaman kopi jenis tersebut terbukti dapat tumbuh subur, sesuai dengan lingkungan di wilayah setempat, sehingga banyak masyarakat mulai mengembangkan tanaman jenis kopi tersebut sebagai salah satu komoditas unggulan di wilayah Desa Tumbang Setawai, Kecamatan Seruyan Hulu.
“Dengan adanya perkebunan kopi ini, diharapkan pemerintah daerah bisa memberikan perhatian kepada masarakat di wilayah Seruyan Hulu ini, terlebih dengan memberikan bantuan bagi masrakat yang mulai menekuni perkebunan kopi ini, dengan memberikan bantuan, baik dengan memberikan bibit unggul atau membantu dalam pembukaan lahan bagi petani kopi ini,” tegasnya.
Menurutnya perkebunan kopi sangat ramah lingkungan selain dengan dedaunan yang bisa menjadi kompos sehingga tidak merusak tanah, dan perkebunan kopi tersebut bisa menjadi salah satu penghijauan untuk menjaga kondisi alam agar tetap alami, tapi manfaatnya bisa dirasakan oleh masarakat setempat, karena memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan.
“Selain itu yang perlu dibantu, terutama petani kopi ini adalah pemasaranya, karena saat ini pembelinya hanya dari luar wilayah kita, sehingga dibutuhkan Promosi yang lebih lanjut lagi, atau dengan campur tangan pemerintah daerah dalam membantu pemasaranya, serta penangan hasil panen agar di dapat komuditas kopi yang berkualitas sehingga harganya pun mampu bersaing untuk kedepanya,” pungkas Atinita.
(Giya/Altius)
0 Comments