Nasional

Bupati Biak Bangun Pelabuhan Ikan Internasional, Kadin Pusat Sampaikan Potensi 85 Milyar Dolar Dukungan Bank Dunia

Mendengar visi besar Bupati Biak Numfor, Herry Naap, untuk membangun pelabuhan ekspor ikan bertaraf Internasional di Kabupaten Biak, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, yang juga adalah Direktur PT Krakatau Bandar Samudra (KBS), anak Perusahaan PT Krakatau Steel Indonesia, Akbar Djohan, menyampaikan potensi kemitraan untuk pembangunan tersebut dengan dukungan dana mitra internasional, seperti Bank Dunia, dan Millenium Challenge Coorporations (MCC).

Diskusi tersebut dilakukan setelah Djohan berkunjung ke Amerika Serikat pada akhir April 2022 bersama-sama dengan Ketua Umum Kadin Pusat, Arsjad Rasjid, dan rombongan Kadin se-Indonesia, untuk bertemu dengan berbagai mitra bisnis dan pembangunan di Ibukota Negara adidaya tersebut, Washington DC. Pertemuan untuk membahas rencana pembagunan pelabuhan tersebut difasilitasi oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar, yang dilakukan secara daring dan luring, dari Kantor Bupati Kabupaten Biak Numfor.

Dalam pertemuan tersebut, Djohan menyampaikan bahwa selama kunjungannya bersama tim Kadin di Amerika Serikat mereka telah melakukan pertemuan dan mengajak kolabarasi sektor swasta multilateral seperti World Bank untuk dapat menjemput peluang investasi di Indonesia khususnya Rantai Pasok (Supply Chain) di bidang logistik seperti pembangunan infratruktur Pelabuhan internasional. Untuk itu Kabupaten Biak Numfor diharapkan menjadi kabupaten pertama yang membuka ruang untuk kemitraan tersebut, salah satunya melalui pembangunan pelabuhan ini.

“Dalam pertemuan saya dengan Pimpinan Ekonomi Regional Asia Pasifik, dan Pimpinan Bank Infrastruktur Bank Dunia, mereka menyampaikan mendukung penuh, baik dengan pendanaan dan pendampingan, termasuk gagasan saya agar mereka dapat memfasilitasi pembentukan gugus tugas percepatan pembangunan infrastruktur dan logistik di Indonesia,” ujar Djohan.

Djohan menambahkan, Bank Dunia ataupun lembaga Internasional Lainnya, seperti Milenium Corporation Challenge (MCC) dan DFC yang difasilitasi platform kerjasama Indo-Pasifik menganggarkan hingga lebih dari 85 Milyar Dolar, untuk bantuan pembangunan infrastruktur untuk percepatan kesejahtaraan masyarakat. Untuk dapat memperoleh dukungan tersebut, pembangunan tersebut harus mengedepankan asas berkelanjutan seperti penggunaan energi baru terbarukan yang diharapkan oleh investor seperti World Bank, atau melibatkan masyarakat lokal, serta mendorong percepatan usaha menengah kecil milik masyarakat.

Akbar Djohan juga menyampaikan apresiasi terhadap kepada Bupati Biak Numfor, Hery Naap yang memiliki semangat untuk berpikir ‘out of the box’ membuka potensi kerjasama dengan pihak BUMN untuk pembentukan infrastruktur Pelabuhan tersebut. Proyek ini akan menjadi ‘entry point’ sinergi dan kolaborasi antara Pemda dan BUMN yang dengan memanfaatkan momentum Indonesia sebagai presidensi G-20 sehingga bisa mengarusutamakan investasi ke Indonesia, seperti yang selalu diamanatkan oleh Presiden Jokowi dalam mengundang investasi energi baru terbarukan dengan semangat bisnis global yang mulai hangat kembali pasca Pandemi covid-19.

“Harapan saya dengan adanya perhatian pemerintah untuk pengembangan Indonesia Timur khususnya Papua dan Papua Barat di bidang infrastruktur, kerjasama investasi di Biak dengan model Public Private Partnership (kemitraan sektor Privat dan Publik) yang memberikan keuntungan bersama, maka Biak dapat menjadi model untuk kerjasama strategis dan kerjasama Internasional,” ungkap Akbar Djohan.

Menyambut hasil kunjungan multilateral di Amerika Serikat, Bupati Biak Herry Naap menyatakan kesiapan Pemerintah Daerah untuk mengambil tantangan sebagai kabupaten prototype.

“Kabupaten Biak terbuka untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara BUMN/BUMD dengan Pemerintah,” jelas Herry Naap.


(InfoKabinet/Tinus)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments