Barsel

Cari Sinyal Internet, Warga Desa Teti Lenan Belajar di Hutan

BARITO SELATAN - Pelajar warga Desa Teti Lanan  Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kristina maharani dan kawan-kawan harus belajar di hutan. Sebab di masa pandemi covid-19 ini, proses belajar mengajar terkpaksa harus dilakukan secara daring. Bagi mereka yang rumahnya berada di pedalaman, tentu hal ini bukanlah hal yang mudah. Karena itu Kristina dan teman-temannya belajar di hutan, sebab sinyal interenet lebih bagus di hutan yang berjarak 3o menit jauhnya dari pemukiman penduduk.

“Kami  terpaksa harus menghabiskan waktua berjam-jam di hutan untuk bisa mendapatkan sinyal  internet, agar bisa mengikuti kelas daring,” uacpnya belum lama ini.

Bahkan, imbuhnya, untuk bisa melindungi dirinya, ia harus selalu membawa parang dan obat nyamuk.

Para pelajar  ini harus bersedia bangun pagi, untuk melakukan perjalanan ke hutan di pedalaman desa teti lanan , untuk bisa berpartisipasi dalam kelas daring.

“Sinyal internet di hutan lebih stabil dan cepat, jika dibandingkan dari rumah, yang berada di Desa Tetei Lanan. Kalau menuju sekolah, jaraknya 30 menit dari rumah,” ujar siswa SMK-1 Buntok, Barito Selatan ini.

Ia menceritakan, untuk bisa belajar secara daring, mereka harus mempersiapkan diantaranya obat nyamuk, makanan,  telepon seluler.

Kristina maharani dan kawan-kawan belajar daring dari jam 9 pagi hingga pukul tiga  sore,  kristina maharani mengatakan, bahwa mereka belajar di pondok terbuat dari bahan sederhana dan atap terpal, yang sengaja dibuat gotong royong orang tua murid, warga Desa Teti Lanan, untuk mendapatkan sinyal yang kuat, karena di lokasi tersebut mudah mendapatkan sinyal atau jaringan internel.

(AMP/JJ)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments