PALANGKA RAYA – Debat publik terakhir dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2024 yang berlangsung di Swiss-Belhotel Danum, Palangka Raya, Rabu, 20 November 2024, diwarnai perdebatan sengit antara calon wakil gubernur nomor urut 1, Habib Ismail, dan cawagub nomor urut 4, Sri Suwanto. Fokus utama diskusi berkisar pada program unggulan pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto (ASRI 04), yakni internet gratis dan santunan lansia sebesar Rp1 juta per bulan.
Habib Ismail mempertanyakan kelayakan program tersebut dari sisi anggaran daerah. “Apakah sudah dihitung untuk internet gratis harus mengeluarkan dana APBD kita berapa banyak?” tanya Habib, menyiratkan skeptisisme terhadap program pasangan ASRI 04.
Sri Suwanto, menjawab dengan penuh keyakinan, menyebut bahwa infrastruktur internet sudah tersedia melalui program Palapa Ring yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Infrastruktur itu sudah terbangun, sehingga PR kita tinggal menyiapkan SDM yang unggul, menyediakan internet gratis super kencang, jalan mulus, dan listrik 24 jam terkoneksi di seluruh Kalteng. Anggaran itu akan terhubung dengan pusat,” jelasnya.
Sri juga menegaskan bahwa program internet gratis dirancang untuk mempercepat digitalisasi di Kalteng, dengan fokus pada wilayah blankspot yang selama ini terisolasi dari teknologi informasi. “Internet adalah solusi untuk mencetak SDM unggul di Kalteng. Dan ingat, kami juga punya program anak muda Rp50 juta untuk mendukung kreativitas mereka,” tambahnya, merujuk pada bantuan dana bagi entrepreneur muda di provinsi tersebut.
Namun, Habib Ismail tetap skeptis. “Kami memahami Palapa Ring, tapi yang jadi fokus adalah bagaimana Anda mendanai program internet gratis ini tanpa membebani APBD,” tegasnya, mencoba menggali lebih jauh rencana pendanaan program tersebut.
Debat ini menjadi ajang pembuktian visi dan misi kedua pasangan calon dalam menangani isu-isu strategis di Kalteng. Dengan tema “Sinkronisasi Pembangunan Daerah dan Nasional yang Inklusif dan Berkeadilan untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Bingkai NKRI”, publik mendapat gambaran jelas tentang strategi masing-masing kandidat.
Pasangan ASRI 04 telah menawarkan berbagai program unggulan yang menarik perhatian generasi muda, seperti internet gratis, santunan lansia, jalan mulus, dan listrik 24 jam. Sri Suwanto menegaskan bahwa mereka akan memaksimalkan sinergi antara pusat dan daerah untuk mewujudkan program-program tersebut tanpa membebani anggaran daerah secara signifikan.
Habib Ismail, di sisi lain, mengingatkan pentingnya perhitungan realistis dalam merancang program ambisius. Ia menyebut bahwa program besar tanpa rencana pendanaan yang matang dapat menjadi beban bagi pemerintah daerah.
Debat ini memperlihatkan betapa pentingnya isu infrastruktur dan digitalisasi di Kalteng sebagai kunci pembangunan daerah. Masyarakat kini menanti apakah pasangan ASRI 04 dapat merealisasikan janji mereka jika terpilih, atau apakah skeptisisme Habib Ismail akan terbukti benar.
Debat terakhir ini menjadi momen penting untuk menentukan pilihan masyarakat Kalteng. Dengan elektabilitas ASRI 04 yang saat ini unggul berdasarkan survei, tantangan terbesar bagi pasangan Abdul Razak – Sri Suwanto adalah meyakinkan pemilih bahwa program ambisius mereka dapat diwujudkan secara nyata dan berkelanjutan.
(Deddi)
0 Comments