PALANGKA RAYA - Menindaklanjuti keluhan masyarakat, bahwa saat ini tidak bisa lagi melewati jalan dan jembatan penghubung di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, mendapat respon cepat dari kalangan dewan.
Guna melihat kondisi lapangan, jajaran wakil rakyat melakukan tinjau lapangan dan meminta agar akses jalan atau jembatan yang di portal oleh pihak PT. Surya Kalimantan Sejati, selaku perusahaan pembangun PLTU Kalteng -1, bisa kembali di buka bagi warga yang ingin melintas di sana.
Ketua Rombongan, Sekaligus Ketua Komisi dua DPRD Kalteng, Lohing Simon, mengharapkan agar pihak pimpinan perusahaan PLTU Kalteng -1, memiliki hati dan perasaan kepada masyarakat setempat agar bisa mencarikan solusi bagi warga, agar bisa melewati jembatan tersebut. Karena ini aspirasi masyarakat kepada DPRD Kalteng untuk disampaikan.
Menurut legislator PDI perjuangan DPRD Kalteng ini, kehadiran perusahaan tentunya diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Karena itu, pihaknya meminta pihak perusahaan bisa memenuhi permintaan masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan, anggota Komisi II, Hj. Maryani Sabran. Dirinya mendesak perusahaan dapat membuka akses bagi masyarakat untuk dapat melintasi jalan dan jembatan di kawasan tersebut.
Srikandi PDI Perjuangan ini juga menuntut komitmen dan janji pihak perusahaan yang siap bersama-sama merawat dan menjaga jalan negara yang juga dilewati perusahaan saat ini.
Sementara itu Maulana Muhammad bagian hubungan pemerintah dan masyarakat PT. SKS (PLTU Kalteng -1) menjelaskan, kepada para wakil rakyat bahwa memang saat ini masyarakat tidak diijinkan melewati jalan dan jembatan tersebut karena faktor keamanan, Sebab ada aktivitas truk muatan batu-bara yang keluar masuk ke areal PLTU Kalteng -1.
Berkaitan dengan pemeliharaan jalan negara yang dilewati mereka, dikatakannya bahwa pihaknya siap asalkan bersama-sama memperbaiki secara komprehensif.
Dikatakan Maulana bahwa pihaknya juga menyadari kalau persoalan jalan dan jembatan tersebut tidak dicarikan solusi bersama maka akan bisa menjadi 'bom' waktu di wilayah tersebut.
(Muhamad Nur)
0 Comments