P. Raya

FGD Melalui Kearifan Lokal Dengan Falsafah Huma Betang

PALANGKA RAYA - Forum Group Disussion (FGD) dalam Rangka Proyek Tranformasi Peran POLRI Dalam Penyelesaian Konflik Sosial Sengketa Lahan Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Falsafah Huma Betang dilaksanakan di Gedung Graha Bhayangkara Polda Kalteng, Kamis 18 Juli 2024.

FGD yang digelar oleh Karorena Polda Kalteng dengan tema "Transformasi Peran Polri Dalam Penyelesaian Konflik Sosial Melalui Kearifan Lokal Huma Betang."

Semoga model penyelesaian konflik konflik yang ada dikalteng dengan menggunakan model Proper yang digagas pak Kombes Pol. Andreas Wayan Wisaksono membuat pihak yang bertikai dapat penyelesaian dengan seadilnya.

Pada kesempatan tersebut Kombes.Pol., Andreas Wayan Wisaksono mengatakan,Kegiatan FGD ini adalah terobosan baru melihat fenomena yang ada di Kalteng, terkait konflik lahan khususnya terjadi di kalangan masyarakat Kalimantan  dan Indonesia.

“Belakangan ini kita sudah melihat kejadian konflik lahan  yang terjadi di Kalteng, sehingga  kami membangun dan menyelenggarakan diskusi ini. Dimana kita ingin tau kenapa konflik lahan ini bisa terjadi dan apa permasalahan,” tegasnya.

Lebih lanjut  Andreas Wayan Wisaksono mengatakan, Selain itu, melalui FGD ini ia berharap ada solusi dalam penyelesaiannya. Bahwa banyak lahan yang masih tumpang tindih. Hal ini dijelaskan karena ada muncul lahan sengketa dan ada oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan tersebut.

Inilah yang memperngaruhi siapa kepemilikan yang sebenarnya di lahan yang dulu merupakan lahan tidur yang diubah menjadi lahan kelola oleh masyarakat tapi lahan dan hal itu menjadi gejolak. Ia juga mengajak seluruh elemen pemuda dan masyarakat Kalteng untuk bersama sama menjaga kondusifitas Kamtibmas di Kalteng sesuai dengan falsafah huma betang. Kegiatan di Hadiri oleh, Ormas ormas yang ada di Palangka Raya, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat, dan hadirkan juga  dua Narasumber.
 

(Era Suhertini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments