PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melalui Sekda Kalteng Fahrizal Fitri kembali mengenang dan mendoakan para korban kecelakaan di Sungai Sabangau Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Gubernur Kalteng bersama sejumlah pihak terkait dan masyarakat terjun langsung dalam evakuasi korban kecelakaan yang melibatkan Long Boat L300 milik Dinas Kehutanan dan Speedboat TNI AD tersebut. Para korban meninggal dunia dalam tugas dalam persiapan dan pengamanan VVIP kunjungan Raja dan Ratu Belanda. "Kami berharap ini adalah pengalaman kita, menjadi perhatian kita ke depan untuk lebih waspada. Setiap melaksanakan tugas pasti ada resiko namun kita antisipasi untuk mengurangi resiko dalam pelaksana tugas," ucap Sekda Kalteng Fahrizal mewakili Gubernur Kalteng, menerima Penghargaan Dedikasi Konservasi Penanganan Kecelakaan Sebangau dari Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK RI Wiratno di Halaman Kantor Balai Taman Nasional Sebangau, Jalan Mahir Mahar Km.1,2 Palangka Raya, Minggu (27/12/2020). Selanjutnya, Sekda Kalteng atas nama Gubernur Kalteng menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Menteri LHK atas dedikasi dan kepedulian Gubernur dalam penanganan kecelakaan, perawatan korban di Rumah Sakit, hingga pendampingan dalam masa pemulihan korban kecelakaan Speedboat yang selamat dan keluarga korban meninggal dunia. Sekda Kalteng juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan atas pengelolaan kawasan konservasi di wilayah Provinsi Kalteng. "Ini menunjukkan pimpinan peduli. Ini harus didorong, memperlihatkan ke dunia luar bahwa inilah usaha penyelamatan alam bagi kita," tegas Sekda Fahrizal Fitri yang juga mengungkapkan rasa syukurnya karena kebakaran hutan dan lahan sangat minim di tahun 2020 ini, sehingga mengurangi resiko terpapar Covid-19 akibat turunnya daya tahan atau imun tubuh sebagai dampak kabut asap. Pemprov Kalteng pun mengapresiasi pihak Taman Nasional Sebangau yang telah secara konsisten melakukan rehabilitasi gambut di Taman Nasional dengan melibatkan pihak-pihak terkait serta masyarakat sekitar kawasan, salah satunya melalui pembangunan sekat kanal untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di musim kemarau. "Kami menyampaikan kebanggaan kami pada para forester, baik di Taman Nasional Sebangau maupun seluruh forester yang menjaga alam. Mereka memberikan peringatan kepada manusia demi keberlangsungan generasi ke depan. Kami akan tetap mendukung berkenaan upaya perlindungan ke depan. Taman Nasional Sebangau ini menjadi bagain obyek wisata yang kita harapkan memberikan pendapatan, baik bagi negara maupun masyarakat sekitar dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat Kalteng," kata Sekda Fahrizal Fitri. Diungkapkannya, Pemprov Kalteng juga telah mengusulkan kepada Kementerian LHK RI untuk pembangunan Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau sebagai bagian dari upaya untuk memperluas kawasan konversasi di Kalteng. "Kami berharap dukungan dari Pak Dirjen untuk kurang lebih 51 ribu hektare yang telah kami usulkan untuk Tahura yang berbatasan dengan Sebangau," pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi Muhammad Kadhafi, dalam sambutan selamat datangnya kepada Dirjen KSDAE menyampaikan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang akan dikenang sebagai tahun penuh perjuangan, pengorbanan atas gugurnya para pahlawan Sebangau, dan tahun yang penuh tantangan, baik di awal tahun saat persiapan kunjungan kenegaraan maupun di ujung tahun saat Dirjen KSDAE mendapat penugasan khusus untuk membangun 176 sekat kanal di Taman Nasional Sebangau dalam kurun waktu 1 bulan. "Alhamdulilah berkat kerja keras, kerja ikhlas, semua staf dan Manggala Agni Taman Nasional Sebangau yang bersinergi dengan kelompok masyarakat bahu-membahu dalam cuaca hujan maupun terik matahari secara luar biasa mampu menuntaskan 176 sekat kanal dalam waktu efektif hanya 2 minggu. Pekerjaan yang intens, masif, dan sangat terkoordinir ini melibatkan ratusan pekerja dan Insya Allah akan membantu memulihkan ekonomi masyarakat dalam situasi melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19," jelas Andi. Pada saat bersamaan, pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan perpustakaan Taman Nasional Sebangau, sebagai implementasi 10 Cara Baru agar UPT menjadi organisasi pembelajar. Ditambahkan Andi, "pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan penulisan 2 buah buku Taman Nasional Sebangau dengan judul “Sinergi Konservasi Dua Negeri” dan “Konservasi di Antara Manusia”. Upaya pelestarian alam lainnya, menurut Andi adalah kolaborasi BKSDA Kalteng dengan Taman Nasional Sebangau dalam membuat kajian koridor kehidupan liar pada area eks PLG dalam rangka pengembangan Food Estate di Kalteng. Luas area studi adalah 1,4 juta hektare, di mana kajian survei satwa liar mengerahkan sumber daya yang sangat masif dan intens dengan lebih dari 140 sampling. Sebagai hasilnya, saat ini sudah terbentuk forum kolaborasi ekosistem esensial di Kabupaten Pulang Pisau dan rencana aksi telah disusun. Kegiatan hari ini dirangkai dengan pemutaran film dokumenter pembuatan sekat kanal Taman Nasional Sebangau yang dilanjutkan dengan sesi dialog Dirjen KSDAE dan Sekda Kalteng dengan staf TNS dan masyarakat mengenai pembangunan sekat kanal tersebut. Selain itu, kegiatan hari ini dirangkai dengan penandatanganan Buku Taman Nasional Sebangau dan peresmian Perpustakaan Taman Nasional Sebangau. Pada hari yang sama, Dirjen KSDAE dan rombongan juga meninjau lokasi sekat kanal Taman Nasional Sebangau.
(EDY)
0 Comments