PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Habib Ismail Bin Yahya dan Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri melepas secara simbolis bantuan sosial korban banjir melalui jalur udara menggunakan helikopter water bombing Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kamis (17/09).
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan bahwa tahun ini Kalteng sedang berduka, di mana masyarakatnya harus menghadapi pandemi covid-19 sejak Maret lalu, kemudian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten, seperti Lamandau, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, dan Kapuas. Banjir tahun ini terjadi sebanyak dua kali, yakni pada Januari lalu dan bulan September ini.
"Kalau jalur sungai bisa kita lewati, kita akan menggunakan jalur darat dan sungai. Tapi untuk daerah-daerah yang terisolir, akan saya minta Pak Darliansjah (Plt. Kalaksa Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran/BPBPK Kalteng) untuk bekerjasama dengan TNI, Polri, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, bagaimana agar helikopter BNPB dapat digunakan seizin Kepala BNPB dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup," papar Gubernur.
Sugianto menyebut, ada dua jenis bantuan yang diberikan pemerintah, yakni paket bantuan bahan pokok dan bantuan kesehatan paska banjir, termasuk pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil, anak anak, dan bayi di titik-titik yang terisolir di seluruh Kalteng.
Ia menambahkan, untuk daerah-daerah seperti Kecamatan Buntut Bali di Kabupaten Kabupaten Katingan, direncanakan ditinjau secara langsung dari udara, Jumat (18/09) besok, bersama Wagub Habib Ismail Bin Yahya. Peninjauan yang direncanakan akan berlangsung dalam sehari tersebut, menargetkan beberapa wilayah di 3-4 kabupaten, seperti Desa Tumbang Samba di Kabupaten Katingan, beberapa wilayah di Kabupaten Gunung Mas, dan wilayah Kecamatan Kapuas Hulu di Kabupaten Kapuas.
“Pada tahap awal kita menyiapkan 20 ribu paket bantuan, namun bisa berlanjut bila banjirnya lama. Kita memperkirakan banjir bisa ditangani dalam 15 hari,” jelasnya.
Kalaupun ada dampak luar biasa dalam waktu yang lebih lama, menurut gubernur, pemerintah akan tetap memberikan bantuan, baik bantuan kesehatan maupun bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari.
"Karena hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah sesuai UUD 1945, negara wajib hadir kalau rakyatnya susah. Rakyat miskin dan sebagainya wajib dipelihara negara," tegasnya.
Sementara itu, distribusi bantuan hari ini menggunakan helikopter water bombing BNPB. Bantuan sendiri akan didistribusikan ke tiga kabupaten, yakni Kabupaten Katingan, Kapuas, dan Murung Raya.
Paket bantuan untuk Kabupaten Katingan, meliputi Kecamatan Katingan Hulu untuk 175 kepala keluarga (KK), Kecamatan Marikit (76 KK), dan Kecamatan Sanaman Mantikei (1.118 KK), dengan total penerima bantuan sebanyak 1.369 KK.
Selanjutnya, paket bantuan untuk Kabupaten Kapuas, didistribusikan di Kecamatan Mandau Talawang, dengan total penerima bantuan sebanyak 557 KK. Sedangkan paket bantuan untuk Kabupaten Murung Raya, didistribusikan di Kecamatan Permata Intan, dengan total penerima bantuan sebanyak 15 KK. Secara keseluruhan, paket bantuan yang didistribusikan hari ini menyasar 1941 KK di 3 kabupaten.
Tampak hadir pula dalam pelepasan bantuan hari ini, antara lain Kadis PUPR Shalahuddin, Plt. Kalaksa BPBPK Darliansjah, Plt. kadis Sosial Rian Tangkudung, Kepala Bappedalitbang Yuren S. Bahat, dan sejumlah unsur Forkopimda Kalteng atau yang mewakili.
(BPKP/JJ)
0 Comments