P. Raya

Inflasi Provinsi Kalteng diurutan ke 8 dengan inflasi 3,40%

PALANGKA RAYA - Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terhadap Rilis BPS Terkait Inflasi Daerah Bulan Januari 2024, bertempat di Ruang Rapat Bajakah LT. II Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/2/2024).

Sahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko saat memimpin rapat, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rapat Koordinasi Inflasi Bersama Menteri Dalam Negeri RI yang dilaksanakan sehari sebelumnya. Hasil rapat bersama Mendagri menunjukkan, bahwa Kalteng berada diurutan ke 8 (delapan) tingkat nasional dengan inflasi 3,40%” ucap Yuas.

“Melihat kondisi tersebut, maka diharapkan pada rapat hari ini kita dapat menentukan langkah selanjutnya untuk menurunkan inflasi. Hal ini sebagai gambaran bagi kita supaya inflasi dapat tetap terkendali dengan baik, karena taget awal kita adalah 2,50%” jelasnya.

Berdasarkan data rilis BPS Provinsi Kalteng yang dipaparkan oleh Muhlis Ardiansyah bahwa inflasi di wilayah Provinsi Kalteng bulan Januari 2024 terjadi di 4 (empat) kota yaitu Palangka Raya, Sampit, Kapuas dan Sukamara.

Inflasi bulan ke bulan (Januari terhadap Desember) sebesar 0,20% dan inflasi tahun ke tahun (Januari 2024 terhadap Januari 2023) sebesar 3,40%, dimana kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau memiliki andil besar terhadap inflasi bulanan Kalteng yaitu sebesar 0,30%” paparnya.

Andil komoditas utama terhadap inflasi Provinsi Kalteng 3,40% bulan Januari 2024 (y - on - y) adalah pada komoditas daging ayam ras 0,54%,diikuti beras 0,53%, sigaret kretek mesin 0,21%, ikan gabus 0,17% dan ikan patin 0,14%. Sedangkan andil deflasi yaitu minyak goreng, bawang merah, ikan papuyu, telur ayam ras dan baju muslim wanita.

Andil komoditas utama di Kota Palangka Raya pada bulan Januari 2024 sebesar 0,14% adalah daging ayam ras, tomat, ikan gabus, ikan patin dan udang basah, dan andil deflasi pada angkutan udara, cabe rawit, bensin, ikan peda dan jagung manis”,imbuhnya.

Selanjutnya, andil komoditas utama di Kota Sampit sebesar 0,25% adalah daging ayam ras, tomat, bawang merah, sigaret kretek tangan dan angkutan udara, sedangkan andil deflasi pada komoditas cabe rawit, ikan selar/tude, bensin, kangkung, dan bahan bakar rumah tangga.

Hal yang sama disampaikan oleh Deputi Kalan BI Provinsi Kalteng Ardian Pangestu menjelaskan bahwa inflasi Kalteng pada bulan berjalan tetap terjaga rendah. Pada bulan Januari 2024, Kalteng mencatat inflasi gabungan sebesar 0,20% (mtm), menurun dibandingkan Desember 2023 sebesar 0,30% (mtm). Deflasi didorong oleh penurunan permintaan terutama pada kelompok jasa angkutan udara pasca HBKN Nataru dan penurunan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Solar per 1 Januari 2024.

“Namun demikian, kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalimantan Tengah yang disebabkan kenaikan harga daging ayam ras, karena belum masuknya masa panen dan kenaikan harga pakan.

“Perkembangan terkini bahwa komoditas bawang merah, bawang putih dan gula perlu menjadi perhatian, diperkirakan tekanan inflasi di Kalteng pada bulan Februari 2024 akan meningkat” sambung Ardian.

Selanjutnya, salah satu tantangan inflasi Kalteng tahun 2024 adalah perubahan cuaca ekstrem baik dari musim hujan ke musim kemarau perlu menjadi perhatian, agar tidak menghambat produktivitas pertanian lebih lanjut.

Berkat upaya stabilisasi harga yang telah dilakukan, inflasi komoditas beras terus menunjukkan tren andil inflasi yang menurun sejak Juni 2023, dan pada tahun 2024 upaya hilirisasi beras diperkirakan dapat membantu pengendalian harga lebih lanjut” pungkasnya.

Rapat tersebut dihadiri oleh Perwakilan DJP Kalteng, Kepala Bulog Kalteng Budi Cahyanto, perwakilan BMKG, Biro Ekonomi, Kadis Hanpang Prov. Kalteng Riza Rahmadi, mewakili Dinas TPHP Prov. Kalteng Muhajirin Akbar, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng. 

 

(Era Suhertini)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments