PALANGKA RAYA - Kegiatan Jalan Sehat Dalam Rangka HUT SMAN 1 Palangka Yang Ke-65 Tahun, dilaksanakan di Halaman Sekolah SMAN 1 Palangka Raya, Rabu 31 Juli 2024. Kepala Sekolah SMAN 1 Palangka Raya H. Arbusin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan jalan sehat atau jalan santai dengan mengumpulkan semua keluarga besar SMA Negeri 1 Palangka raya alumni, mantan guru, dan mantan kepala sekolah, dan masyarakat kemudian praktisi pendidikan semua wartawan adalah mempererat tali persaudaraan silaturahmi dan mengenalkan SMA Negeri 1 Palangka raya sudah berusia 65 tahun.
Dengan bertambahnya usia 65 tahun boleh dibilang sudah dewasa SMA 1 Negeri satu Palangka raya dalam pengertian secara usia tapi secara pendidikan tetap SMA 1 ingin menjadi smart jaya artinya ingin jaya ingin maju ingin berkembang lebih baik lagi dan bisa kita buktikan SMA 1 Negeri 1 Palangka raya sekarang menjadi PSP. Pelaksana PSP adalah program sekolah penggerak. Selain sekolah penggerak SMA Negeri 1 Palangka raya sudah melaksanakan kurikulum Merdeka belajar tahun ketiga.
Ia menambahkan, Berkaitan dengan penghapusan jurusan sebenarnya bukan penghapusan jurusan tergantung kurikulum yang digunakan kalau kurikulum 2013 itu jelas ada jurusan MIPA, jurusan ilmu sosial, jurusan ilmu bahasa, dikurikulum 2013 dulu, sekarang kita memakai kurikulum merdeka belajar.
“Kurikulum Merdeka Belajar yang sudah dilaksanakan oleh SMA 1 Negeri Palangka Raya mulai dari tahun 2021 lebih menekankan kepada anak dan orang tua untuk analisis minat dan bakatnya itu sudah ditentukan di awal tahun pelajaran, yaitu di kelas 10 jadi anak-anak sudah dipastikan mengikuti assessmen diagnostik. Assessment diagnostik itu adalah untuk menentukan ke mana minat bakat anak anak tersebut , 2 tahun ke depan atau 3 tahun ke depan anak ini sudah memilih jurusannya, misalkan mau ambil kedokteran. jadi dokter maka dia nanti memilih mapel MIPA,biologi dan matematika," imbuhnya.
Mata pelajaran pilihan di SMA 1 terutama kurikulum Merdeka belajar ada mata pelajaran pilihan jadi anak tinggal memilih namanya saja kurikulum Merdeka belajar. Jadi istilahnya bebas anak memilih masuk pelajaran yang diminati bakatnya kalau orang tua, anak harus mendukung bakat anak anaknya.
“Kemudian perlu diketahui juga dalam kurikulum Merdeka belajar ada P5 inilah yang membantu atau mengharapkan oleh pemerintah anak-anak betul-betul memahami arti pentingnya bernegara berbangsa itu adalah project penguatan profil pelajar Pancasila(P5),"tegasnya.
(Era Suhertini)
0 Comments