PALANGKA RAYA - Siapa bilang perpustakaan hanyalah tempat untuk membaca buku d itempat atau meminjamnya untuk dibaca di rumah. Faktanya perpustakaan juga bisa menjadi wadah komunitas yang bisa membantu meningkatkan minat baca bagi masyarakat.
Adalah Nor Apiati, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palangka Raya yang dalam wawancaranya di kantor Dispursip Kota Palangka Raya mengatakan, Library is Community mungkin jarang didengar oleh orang awam, namun perpustakaan memang identik dengan komunitas.
Perpustakaan tanpa komunitas, itulah mengapa perpustakaan biasanya sepi dari pengunjung. Maka dengan adanya komunitas akan menghidupkan kembali perpustakaan dan melibatkan masyarakat di dalamnya, baik secara individu maupun kelompok dengan harapan dapat melahirkan inovasi dan ide ide kreatif demi meningkatkan minat baca masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palangka Raya sendiri sudah melakukan beberapa MoU dengan berbagai komunitas termasuk organisasi wanita dan organisasi pemuda dalam rangka mendukung isu isu nasional tentang gemar membaca dan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Di dalam Inklusi Sosial tersebut komunitas banyak berperan karena perlu melibatkan masyarakat sebanyak banyaknya di perpustakaan.
Nor menambahkan, dengan adanya komunitas sangatlah membantu pihak dinas perpustakaan dan kearsipan kota Palangka Raya dan mempermuda dispursip kota mendapat ide ide kreatif yang dapat langsung disalurkan dalam rangka meningkatkan budaya literasi dimasyarakat.
Dirinya juga menjelaskan, perpustakaan dengan komunitas saling mendapatkan keuntungan atau simbiosis mutualisme. Perpustakaan tidak akan sepi dari pengunjung disebabnya naiknya minat baca masyarakat berkat bantuan komunitas. Dipihak lain keterampilan komunitas akan terasah dengan berbagai macam pelatihan yang mereka lakukan selama di perpustakaan.
(Hary Reymondo)
0 Comments