Katingan

Optimalkan Peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK) untuk Membentuk Generasi Berkarakter

KATINGAN -- Upaya meningkatkan ketahanan remaja generasi berencana terhadap hubungan seksual di luar pernikahan dan penyalahgunaan Napza menjadi fokus utama. Pemahaman yang kurang mengenai kesehatan menjadi pemicu, sehingga perlu adanya langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini.

Meningkatnya pernikahan usia dini diidentifikasi sebagai pemicu risiko fisik dan psikis yang signifikan. Ketidakmatangan alat reproduksi, ketidakstabilan kondisi psikologis, dan belum mantapnya kondisi ekonomi menjadi faktor-faktor utama yang harus diatasi untuk melindungi kesejahteraan remaja.

Winda, seorang anggota DPRD Kabupaten Katingan, menekankan pentingnya peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK) sebagai wadah vital untuk program perencanaan berkeluarga bagi remaja (PKBR). PIK diarahkan untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling perencanaan kehidupan berkeluarga kepada remaja, serta berbagai kegiatan lainnya seperti memberikan informasi pendewasaan usia perkawinan, ketrampilan hidup, pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan, dukungan, dan kegiatan lainnya sesuai minat remaja.

"Dengan pengembangan kelompok PIK yang sejalan dengan amanat Undang-undang, kami berharap dapat mendukung perkembangan kependudukan dan pembangunan berkeluarga. Ini menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan pengendalian yang ada," ujarnya lugas.

Harapannya, melalui PIK, nilai-nilai positif dapat menyebar di kalangan remaja, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat umum. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif yang efektif untuk mencegah berbagai risiko yang akan dihadapi sejak dini tentunya.

 

(Novryanto)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments