Pada hari Selasa, 02/05/2023, Ia mengatakan, " Dengan adanya sarana sosialisasi inilah yang diperlukan masyarakat saat ini, sehingga ketika terjadi Karhutla, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan sebelum adanya bantuan dari Pemadam atau pihak-pihak lainnya, dalam artian masyarakat tidak lagi harus kebingungan ketika menhghadapi situasi dengan cepat bertindak, sehingga bisa memperkecil dampak kerugian," ungkapnya lugas.
Dengan adanya instansi teknis ini, tentunya diharapkan dapat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla selama musim kemarau secara tepat sasaran. Dimana kondisi ini selain merusak lingkungan, dampaknya juga mencakup hambatan terhadap aktivitas sehari-hari dan mengganggu roda perekonomian masyarakat secara langsung, untuk itulah pentingnya pencegahan sedini dan sesegera mungkin penangannya.
"Meningkatnya kabut asap dan jumlah karbon dapat mengganggu saluran pernapasan, menghambat arus lalu lintas, dan mempengaruhi penyaluran komoditas kebutuhan pangan," tambahnya.
Sugianti juga menegaskan agar masyarakat tidak sembarangan membakar lahan, karena titik api dapat menjalar ke tempat lain. Dia juga mengingatkan para perokok untuk tidak membuang sisa rokoknya ke lahan yang kering, karena hal tersebut dapat menjadi sumber bahaya yang sulit diatasi jika tidak dimatikan dengan baik, apalagi ditambah dengan meningkatnya cuaca ekstrem akhir akhir ini.
(Novryanto)
0 Comments