SAMPIT - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada tahun 2020 ini diprediksi anjlok. Bahkan kemungkinan besar hanya mencapai Rp 100 miliar. “Penyebabnya, dampak Covid-19 yang melanda sejak April 2020. APBD yang bersumber dari PAD juga anjlok tahun ini. Sangat jauh dari target kami pada awal 2020 lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor, Rabu (19/8). Ia menyebut, sebelumnya, target PAD Kotim pada 2020 mencapai Rp270 miliar. Namun hingga pertengahan tahun ini, kemungkinan untuk mencapai target tersebut sangat jauh. Bahkan diprediksi hanya antara Rp 75 - 100 miliar. Hal itu terjadi karena anjloknya perekonomian masyarakat di tengah pandemi covid-19. “Sehingga sejumlah usaha yang menjadi penyumbang pembayaran retribusi dan pajak terbesar tidak bisa diminta membayar karena turut terdampak,” ucapnya. Halikinnor menjelaskan, sejumlah usaha terpaksa menutup operasionalnya. Misalnya, bidang perhotelan terpaksa ditutup karena tidak ada tamu yang datang menginap. Begitu juga usaha lainnya sepi pendapatan. Inilah alasan pemkab tidak bisa memungut retribusi. “Pemerintah daerah juga memahami kondisi ini. Karena itu, pemkab pun berupaya mencari dana sebagai upaya memenuhi kebutuhan daerah ini," tandasnya.
0 Comments