KENDARI - Menuju Pemilu 2024, seluruh kader PDI Perjuangan (PDIP) harus memastikan diri bekerja semaksimal mungkin, dan membuat sebuah prestasi yang menjadi legacy yang akan tetap hidup selamanya.
Seruan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra). Acara dilakukan di Kendari, dihadiri lebih dari seribu kader PDIP Se-Sultra. “Berpolitik itu harus membuat legacy,” kata Hasto.
Sebagai contoh, pengurus tingkat kecamatan bisa membuat legacy dengan datang kepada rakyat di bawah ketika rakyat kesakitan dengan mendorong sistem kesehatan gotong royong atau membuat legacy dengan melakukan rekrutmen anggota Partai paling banyak sepanjang sejarah di wilayahnya sendiri.
Hasto memberi umpama, bagaimana legacy takkan bisa membuat seseorang ‘mati’. Buktinya adalah Proklamator RI Soekarno yang selama 32 tahun Orde Baru berusaha dimatikan.
“Namun kenapa Bung Karno tetap saja tak bisa dibunuh gagasannya? Karena Bung Karno membangun legacy, berjuang demi bangsa dan negara, dan itu tak terbantahkan. Beliau benar-benar mengabdi untuk bangsa dan negara, bukan sekadar demi jabatan dan kekuasaan,” urai Hasto.
Lanjut Hasto, membangun legacy dengan turun ke rakyat, senafas dengan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Bu Mega mengingatkan basis kita adalah rakyat di bawah, itu kekuatan partai.
Selain itu, Hasto juga mengingatkan pesan Megawati lainnya bahwa kebijakan pembangunan harus memperhatikan lingkungan, khususnya di wilayah yang dipimpin kader PDIP. Hal ini kontekstual dengan Sultra, dimana wakil gubernur adalah Lukman Abunawas, kader PDIP.
“Di sini pertambangan banyak, namun hutan-hutan juga harus dijaga. Jaga keseimbangan alam raya. Jangan karena investasi, hanya mengejar keuntungan, tapi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena dampak pencemaran bisa lebih besar dari pendapatan yang diperoleh,” urai Hasto.
“Global warming dan perubahan iklim itu tak main-main. Maka jaga kelestarian hutan karena dampaknya luar biasa. Investasi penting, tapi jangan korbankan lingkungan,” tegas Hasto.
Selain itu, Hasto juga mengatakan bahwa seluruh kader PDIP tetap harus bersemangat dan konsisten membantu suksesnya pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab saat ini, situasi tak mudah dihadapi oleh pemerintah.
Pembangunan infrastruktur di periode pertama pemerintahan, tertahan akibat adanya pandemi Covid-19. Pandemi belum selesai, terjadi perang Rusia-Ukraina yang menghasilkan krisis energi dan krisis pangan. Hingga Pemerintah Jokowi harus mengurangi beban subsidi BBM dengan menaikkan harga pasarannya.
“Pak Jokowi tahu dampak kenaikan BBM ke rakyat. Sebab Pak Jokowi sering blusukan dan tahu bagaimana kehidupan rakyat. Tugas kita sebagai kader PDI Perjuangan adalah bekerja turun ke bawah. Kita bantu pemerintahan menyalurkan berbagai bantuan dan merespons rakyat yang kesusahan. Kepada kepala daerah dan anggota legislatif diminta untuk melakukan realokasi anggaran untuk menggerakkan perekonomian rakyat”, beber Hasto.
Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani mengatakan Pemilu 2024 adalah hal sangat penting, khususnya dalam memilih pemimpin terbaik dan amanah.
“Kemenangan kita, kata Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, hanya kalau kita solid bergerak dan kompak. Jadi solid dan kompak itu sudah separuh kemenangan itu sendiri,” kata Wiryanti.
Di acara itu, Hasto hadir bersama Wiryanti yang merupakan Ketua DPP PDIP bidang Pariwisata. Jajaran DPD PDIP Sultra dipimpin oleh Ketuanya Lukman Abunawas. Hadir juga Anggota DPR Fraksi PDIP dapil Sultra Hugua. Sementara Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan, Andi Ridwan Wittiri, hadir sebagai tamu.
(PDI Perjuangan/Samhadi)
0 Comments