P. Raya

Rapat Reguler Monitoring Evaluasi

PALANGKA RAYA - Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah di  Kantor Gubernur Provinsi  Kalteng, Senin (4/9/2023).

Dalam sambutanya Tito mengatakan Rakor ini merupakan rapat rutin yang sudah dilaksanakan sejak September 2022 ketika inflasi nasional mencapai angka 6%. “Presiden meminta dilaksanakan rapat reguler monitoring evaluasi yang melibatkan seluruh daerah seperti krisis pangan COVID-19, daerah mana saja dan komoditas apa yang menjadi penyumbang dalam inflasi,” Ucap Tito."

Tito mengungkapkan pada Jumat lalu Badan Pusat Statistik secara resmi merilis data mingguan inflasi yang menyatakan angka inflasi minggu kelima bulan Agustus 2023 3,27% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan inflasi di bulan sebelumnya yakni 3.08% (y-o-y). “Meskipun terjadi kenaikan, namun sebenarnya kita mengalami deflasi untuk inflasi month-to-month Juli-Agustus sebesar -0,02%.

Kepala Plt. BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan deflasi pada Agustus 2023 disebabkan oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 0,51% dengan andil deflasi sebesar 0,09%. “Komoditas harga bergejolak yang dominan memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan kacang panjang,” ucap Amalia.

Amalia menambahkan, pada Agustus 2023 beras memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,05%, salah satunya disebabkan oleh Fenomena El Nino yang memicu kekeringan sehingga mengganggu produksi beras global hingga awal 2024. “Secara musiman, defisit produksi beras selalu terjadi pada periode Agustus hingga akhir tahun. Namun perlu diwaspadai kenaikan harga beras di sejumlah wilayah akibat keterbatasan pasokan.

Lebih lanjut Yuas Elko mengatakan beberapa komoditas seperti beras, bawang putih, ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit harus menjadi perhatian bersama. “Kita sudah melaksanakan panen perdana di Belanti Siam sebanyak 5,7 ton per hektar, mudah-mudahan dengan adanya antisipasi seperti itu Kalimantan Tengah tidak masuk dalam kategori inflasi yang tertinggi,” harapnya.

Yuas menyebut, inflasi Kalteng di minggu kelima bulan Agustus 2023 ini berada di urutan 22 inflasi tertinggi yakni sebesar 2,99 persen (y-o-y). “Inflasi kita paling rendah dibanding provinsi lain yang ada di Kalimantan. Diharapkan sinergisitas dan kolaborasi antara TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota bisa diperkuat sehingga inflasi kita bisa terus aman,” Tutupnya.

Turut hadir mendampingi Yuas Elko, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Maghfur, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi  Kalteng Said Salim, perwakilan Unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah ProvinsinKalteng terkait.

Hadir pula secara virtual, Ketua OJK Mahendra Siregar, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, Sesjamdatun Raden Febrytriyanto, mewakili Panglima TNI, Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan Eko Nursanto, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.

 

(Era Suhertini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments