Sosial

"SIMAK! Poin Penting Penjelasan Presiden Jokowi Dihadapan Para Ketua Umum Partai Koalisi

Presiden Joko Widodo bertemu dengan para ketua umum partai politik koalisi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.  Empat poin penting penjelasan Presiden Jokowi dihadapan para Ketua Umum Partai Politik Koalis adalah:

Pertama, yang berkaitan dengan COVID-19. Perkembangan kasus harian Covid-19 masih belum bisa diduga. Meskipun demikian, Presiden bersyukur saat ini angka konfirmasi positif Covid-19 harian sudah menunjukkan tren penurunan, terutama jika dibandingkan dengan angka pada saat Indonesia mengalami lonjakan.

“Alhamdulillah pada hari ini, 24 Agustus kemarin, (angka kasus harian) kita sudah berada di angka 19 ribu dari 56 ribu. Inilah saya kira proses belajar juga yang kita lakukan. Saya telepon beberapa negara yang kita nilai berhasil melakukan pengendalian dan kita coba untuk modifikasi di sini dalam rangka pengendalian di Indonesia,” ujar Presiden. Kedua, berkaitan dengan ekonomi, ini memang memainkan gas dan rem. Karena memang kalau kasusnya turun, ekonomi itu pasti naik. Kalau kasusnya naik, ekonominya itu pasti turun.

Optimis. Konsumsi masyarakat, misalnya, di kuartal II kemarin juga berada di 5,9. Investasi di 7,5 persen, tumbuh sangat baik. Dan kalau kita lihat terakhir, saya baru melihat minggu terakhir, Indeks Kepercayaan Pemerintah itu juga naik dari 97,6 kemudian menjadi 115,6.

“Saya kira ini membuat kita optimis. Konsumsi masyarakat, misalnya, di kuartal II kemarin juga berada di 5,9. Investasi di 7,5 persen, tumbuh sangat baik. Dan kalau kita lihat terakhir, saya baru melihat minggu terakhir, Indeks Kepercayaan Pemerintah itu juga naik dari 97,6 kemudian menjadi 115,6. Ini juga kepercayaan konsumen, kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat kelihatan dari indeks-indeks seperti ini yang angkanya selalu kita peroleh apabila surveinya selesai. Artinya, ada optimisme, arahnya positif, tetapi juga kita tetap harus berada pada posisi kehati-hatian, kewaspadaan karena memang sekali lagi, sulit dihitung dan sulit dikalkulasi,” ujar Presiden.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia selama ini banyak bergantung pada sektor konsumsi, terutama konsumsi masyarakat. Untuk menghilangkan ketergantungan tersebut, Presiden Joko Widodo mendorong transformasi ekonomi dari sektor konsumsi menjadi sektor produksi melalui hilirisasi untuk industrialisasi.

“Semua komoditas yang kita miliki sekarang ini kita dorong untuk hilirisasi, untuk industrialisasi yaitu yang berkaitan dengan misalnya nikel yang ke depan saya kira dalam waktu 3 tahun ini atau maksimal 4 tahun ini akan semuanya akan berubah menjadi barang jadi dan juga yang paling penting adalah di litium baterai, baterai listrik, baterai mobil listrik. Ini yang nanti akan akan menyebabkan nilai tambah di industri ini menjadi meningkat sangat besar,” jelas Presiden.

Selain nikel, komoditas lain yang akan hilirisasi adalah bauksit di mana pabriknya telah jadi dan mulai diekspor ke sejumlah negara. Demikian juga dengan komoditas kelapa sawit yang memiliki banyak produk turunan yang bisa dilakukan hilirisasi. Dengan hilirasi, nilai tambah suatu komoditas bisa ada di dalam negeri. “Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanian seperti porang. Makanan sehat ke depan ya ini (porang),” imbuh Presiden.

Terkait porang, Presiden menilai komoditas umbi-umbian tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi primadona ekspor. Selain mudah ditanam, porang juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk seperti beras, agar-agar, bahan untuk mie, hingga bahan untuk kosmetik. Porang juga dinilai akan menjadi makanan pokok masa depan karena rendah kalori, rendah karbo, dan bebas gula.

Keempat, mengenai sistem pemerintahan kita. Hal-hal yang sangat darurat direspons dengan lamban. Bagaimana yang bekerja di lapangan? Sangat-sangat kesulitan. Bagaimana merespons kecepatan disrupsi yang ada sekarang ini? Akan sangat sulit.

 

(Infokabinet/Tinus)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments