PULANG PISAU - Pentingnya melakukan segala upaya menangani persoalan pengelolaan sampah di wilayah Perkotaan Pulang Pisau memerlukan kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor usaha, dan masyarakat terkait diwilayah itu pastinya.
Hendri Arroyo selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pulang Pisau, mengungkapkan bahwa saat ini permasalahan sampah memerlukan solusi jangka pendek untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Target penurunan volume dari 8-9 ton per hari menjadi 2-3 ton.
Dalam upaya ini, DLH Pulang Pisau menjalin kerjasama dengan ibu Ramining, yang telah sukses mengelola bank sampah di beberapa kabupaten di Kalteng. Ramining menjadi binaan Pemerintah daerah melalui DLH Pulang Pisau dalam upaya pengelolaan persampahan.
Hendri menyatakan bahwa meskipun belum ada legalitas dan sosialisasi resmi, mereka berencana membentuk kelompok bank sampah yang akan didukung oleh pihak camat, lurah, kepala desa, dan sekolah. Hal ini akan memungkinkan bank sampah untuk melakukan sosialisasi dan pengambilan sampah dari rumah-rumah.
Disini masyarakat dihimbau dan diajak agar mereka ikut serta dengan menabung sampah. Masyarakat yang menabung sampah akan mendapatkan kontribusi sesuai dengan volume sampah yang disimpan. Dengan demikian, diharapkan sampah tidak lagi sembarangan dibuang dan masih bisa bernilai jual tentunya.
Hendri juga menjelaskan bahwa saat ini fokus utama adalah sampah plastik, karena ibu Ramining memiliki mesin pencacah plastik. Di masa depan, DLH Pulang Pisau akan mencari kerjasama untuk mesin pencacah sampah basah atau organik, guna menghasilkan kompos yang tentunya bisa bernilai tinggi dan bisa dimanfaatkan kembali.
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan masalah pengelolaan sampah di Pulang Pisau dapat teratasi secara lebih efektif dan berkelanjutan.
(Marselinus)
0 Comments