P. Raya

Siring Ambruk, komisi IV DPRD Kalteng Angkat Bicara

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, angkat bicara terkait pembangunan siring drainase di Pasar Kahayan, di Jalan Tjilik Riwut kilometer 2 Kota Palangkaraya yang ambruk. Siring drainase jalan sakan, di wilayah Pasar Kahayan ambruk, sekitar 50 meter yang terjadi dalam beberapa hari ini, diduga akibat tidak mampu menahan debit air yang mengaliri Drainase tersebut. Pembangunan siring Pasar Kahayan, sepanjang 640 meter tersebut merupakan Proyek Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pembangunan Siring, pasar Kahayan  oleh Direktorat Sumber Daya Air SNVT PJSA WS Mentaya-Katingan WS.Barito, WS. Jelai-Kendawangan Provinsi Kalteng itu masih belum diperbaiki.Sampai sejauh ini, belum ada petugas instansi terkait  yang datang melihat kerusakan proyek tersebut  pihak PUPR Provinsi Kalteng menyebut, proyek tersebut bukanlah tanggungjawab mereka karena menjadi kewenangan dari pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan. Sementara itu,Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, yang membidangi Pembangunan dan Infrastruktur,Haji Achmad Rasyid meminta agar instansi terkait harus turun ke lapangan, untuk melakukan pengecekan penyebab ambruknya proyek tersebut. Pembangunan drainase utama, pengendalian banjir Kota Palangkaraya,yang terletak di kawasan Pasar Kahayan tersebut  dianggarkan sebesar 17.463.440.000 Rupiah yang dikerjakan, oleh PT. Karya Nusa Mandiri, untuk mendukung program pengendalian banjir di wilayah Kota Palangkaraya. Proyek drainase yang dilaksanakan sejak tanggal 24 Maret hingga 18 November 2020 itu,guna mendukung pemerintah setempat dalam mencapai  tujuan Kota Palangkaraya bebas banjir. Untuk Diketahui pula, Drainase sebelum proyek tersebut, pada bagian sekitar Jalan Tjilik Riwut juga ambruk, akibat derasnya air yang lewat untuk menuju ke Sungai Kahayan. Dibangunnya drainase tersebut, adalah untuk menampung air kiriman dari bagian atas saluran ruas jalan Rajawali  juga air sungai Kahayan yang debit airnya tinggi  yang akan masuk ke saluran drainase tersebut karena merupakan saluran utama penyaluran air dari drainase sekunder dan tersier yang ada di dalam Kota Palangka Raya.

 

 

(MN)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments