MUARA TEWEH - Sekolah Menengah Atas Negeri I (SMANSA) Muara Teweh, Deklarasi dan Launcing Program Roods Indonesia Program Anti Kekerasan. Kegiatan juga dihadiri orang tua siswa dilaksanakan di halaman SMAN1, Senin (20/12/2021)
Sekretaris daerah Drs.Muhlis mengatakan, mengapresiasi kepada pihak sekolah yang telah mampu menyelenggarakan acara ini. Juga berharap yang dilaksanakan tidak menjadi ceremonial semata, akan tetapi benar-benar dilaksanakan.
Menurutnya, dewasa ini banyak sekali kasus perundungan/bulying dan kekerasan yang menimpa pelajar sekolah, baik yang dilakukan sesama siswa maupun dari oknum tenaga pengajar.
Oleh karena kata dia, sangat besar harapan melalui momentum deklarasi dan launcing program Roods Indonesia program perundungan ini semoga di Kabupaten Barito Utara dan khususnya di SMAN-1 Muara Teweh ini tidak terjadi kasus perundungan/bullying.
Dikatakan Muhlis dari Sepuluh Sekolah Menengah Atas yang ada, dapat bayangkan dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, tiga diantaranya justru dari Kabupaten Barito Utara. Dan ini suatu prestasi yang luar biasa dengan melewati proses yang panjang, tiga SMA di Barut ini bisa dipilih.
Sementara itu, Kepala SMAN-1 Muara Teweh, Rajikinnor mengatakan, dilaksanakannya Deklarasi Roods Day, atau bisa disebut agen anti perundungan yang bertujuan dengan menetapkan 30 orang agen perubahan akan menjadi motor penggerak.
Sehingga di SMAN-1 Muara teweh nantinya akan dan harus terjadi Zero Bully. Ini Kuncinya.
Rajikinnor panggilan akrab Kepsek SMAN-1 ini, mereka yang dipilih tersebut telah dilatih selama dua bulan oleh instruktur.
"mulai hari ini akan bekerja sebagai Agen perubahan di SMAN-1 Mara Teweh. “Sekecil apapun Bullying di sekolah itu harus ditiadakan, inilah tujuan dan kunci dari deklarasi Agen anti perundungan ini,” katanya.
Dia mengharapkan, sebagai salah satu sekolah penggerak, wajib melaksanakan kegiatan anti perundungan ini karena merupakan salah satu program dari sekolah penggerak disamping program-program lainnya.
“Hari ini sudah di deklarasikan di SMAN-1 Muara Teweh, kita akan berusaha tidak ada lagi perundungan sekecil apapun. Dan saya ucapkan terimaksih kepada semua yang memantau sekolah kami,” tuturnya.
Ditambahkannya, tiga puluh Agen perubahan dinamakan, mereka harus menularkan dan meredam ke 706 siswa di SMAN-1 Muara Teweh. “Satu orang Agen Perubahan itu harus mendapatkan teman 25 orang, dan dari 25 orang temannya itu tidak lagi melaksanakan perundungan sekecil apapun di sekolah.
“Saat ini ada tiga SMA yang menjadi sekolah penggerak yakni SMAN-1 Muara Teweh, SMA 4 Muara Teweh dan SMA 2 Gunung Timang, serta wajib melaksanakan Deklarasi Program Anti Perundungan ini, karena ini merupakan program inti dari sekian banyak program di sekolah penggerak, ”tandasnya.
(Syarbaini)
0 Comments