P. Raya

Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Dini,  Kekerasan, Terhadap Anak.

PALANGKA RAYA - Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Terhadap Anak di Kalimantan Tengah , dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Kamis (30/5/2024).

Sambutan Ketua TP PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran sekaligus Bunda Forum Anak Ivo mengatakan, Tidak dipungkiri bahwa anak juga memiliki peran serta pengaruh yang cukup besar dalam upaya pembangunan. Hal ini tidak hanya bersifat jangka pendek namun juga jangka panjang dalam menciptakan generasi yang tangguh, berkualitas, berakhlak dan berdaya saing di masa depan. 

Anak khususnya pada saat menginjak usia remaja memiliki karakteristik tersendiri dimana umumnya memiliki tingkat eksplorasi rasa ingin tahu yang tinggi, inovatif, kreatif serta lebih adaptif dengan kemajuan teknologi. Namun demikian, anak merupakan kaum rentan akan kejahatan yang perlu untuk dilindungi. Sesuai dengan amanat Undang-Undang dan berbagai kebijakan pemerintah lainnya membutuhkan tindakan nyata dalam upaya perlindungan perempuan dan anak tersebut,"Ucap Ivo.

Saat ini upaya-upaya dalam pemenuhan hak anak akan sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Pada saat menjadi korban kekerasan, anak dapat mengalami dampak yang bervariasi sebagai akibat dari tindak kekerasan yang dialaminya termasuk kerentanan terjadinya perkawinan usia anak dan stunting. 

“Hal ini juga dapat kita lihat dari maraknya kasus kekerasan yang terjadi di usia anak termasuk kekerasan seksual. Namun masih banyak masyarakat maupun anak-anak/pelajar yang enggan untuk melapor dikarenakan berbagai faktor dan alasan,"jelasnya.

Lebih lanjut Ivo menyampaikan, Oleh sebab itu, peran para guru, sekolah maupun para pelajar sebagai teman sebaya untuk dapat melakukan pendekatan kepada korban anak tentunya akan dapat memaksimalkan upaya mewujudkan perlindungan terhadap anak sebab dalam perkembangan sosioemosionalnya pelajar terutama saat usia remaja mulai bergeser dari relasi dalam keluarga menjadi relasi yang dominan pada relasi teman sebaya.

Selain hal diatas, guru dan warga sekolah lainnya memiliki peran penting dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak. Hal ini dapat dilakukan termasuk dengan cara mencegah terjadinya perkawinan usia anak dan kekerasan seksual terhadap anak, misalnya dengan mengedukasi para siswa maupun warga sekolah lainnya serta edukasi teman sebaya baik secara langsung maupun melakukan deteksi lebih dini terhadap indikasi kekerasan seksual dalam hal ini bagi para pelajar agar terhindar baik sebagai pelaku maupun korban termasuk mencegah terjadinya perkawinan usia anak.

Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan terhadap Anak juga akan memiliki berbagai dampak termasuk resiko terjadinya stunting. Seperti yang kita ketahui, angka stunting di Kalimantan Tengah setiap tahun mengalami penurunan yang signifikan, tentunya hal ini juga merupakan daya upaya dari seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam setiap prosesnya.  Dengan mempersiapkan anak - anak kita dari saat ini maka akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di masa mendatang dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Saya berpesan kepada anak - anakku yang hadir secara langsung maupun daring agar selalu menjalani pola hidup bersih dan sehat agar bisa menjaga kualitas dan meningkatkan derajat kesehatan diri pribadi maupun orang lain yang ada disekitar kita, ," ujar Ivo.

Dalam Upaya pemenuhan hak anak dan memberikan perlindungan terhadap anak dari tindak kekerasan terhadap anak ataupun mencegah terjadinya perkawinan usia anak bukan saja dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah namun juga akan lebih maksimal jika dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan masyarakat secara luas termasuk pihak sekolah dan para pelajar. 

Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah  melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Terhadap Anak  di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kalender event peringatan HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Tengah kiranya dapat mendukung terwujudnya generasi yang tangguh, berkualitas, berakhlak dan berdaya saing dimasa depan.

Kegiatan dihadiri oleh, Sahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Suhaemi, Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanny Yola Winokan, Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalteng Maskur, dan Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul, serta pelajar SMA/SMK dan SMP secara daring dan luring.


(Era Suherti)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments