P. Raya

Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah  Yuas Elko Hadiri Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Kalteng

PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko membuka secara resmi Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kalteng, bertempat di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya.

Sahli Gubernur Ekbang Yuas Elko saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan kontribusi tim TPID dalam pengendalian inflasi di Kalteng.

“Mengawali tahun 2023, tekanan inflasi gabungan kota di Kalimantan Tengah mencatatkan inflasi yang rendah. Pada Januari 2023, inflasi gabungan di Kalimantan Tengah tercatat sebesar 0,13% (mtm) atau berada pada peringkat ke-6 terendah di Indonesia. Hal ini tentunya tidak lepas dari upaya kita bersama di TPID dalam mengendalikan inflasi yang secara konsisten terus kita lakukan sejak tahun 2022”, tutur Yuas Elko, Kamis 23 Februari 2023.

Pada kesempatan ini, Yuas Elko mengajak agar pada tahun 2023, terus melakukan upaya pengendalian melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), baik melalui kegiatan operasi pasar dan pasar penyeimbang secara berkala dan intensif, peningkatan pasokan pangan melalui peningkatan produktifitas secara internal, hingga pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan wilayah yang surplus perlu ditingkatkan dan diperluas. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, beberapa komoditas yang selalu mengalami defisit di Kalteng antara lain cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Komoditas tersebut secara histori juga selalu menjadi penyumbang inflasi jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), sehingga diperlukan penguatan pasokan dari luar daerah.   

Selain berbagai langkah pengendalian inflasi yang telah dikita lakukan bersama, hal yang tidak boleh dilupakan adalah penyusunan laporan kinerja TPID secara tahunan yang wajib disampaikan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dalam hal ini kepada kementerian koordinator bidang perekonomian. Laporan kinerja TPID perlu disusun dan disampaikan sebagai pertanggung jawaban dan bukti atas berbagai kegiatan pengendalian yang telah dilakukan sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalteng Maghfur dalam sambutannya menyampaikan pada bulan Agustus 2022 sampai akhir bulan Desember 2022 lalu, seringnya kita mendengar berita tekanan inflasi khususnya di Kalteng dan umumnya di Indonesia begitu kuat, dimana Kalteng masuk dua besar inflasi tertinggi se-Indonesia.

“Alhamdulilah di akhir tahun 2022 kita telah melakukan banyak sekali program dan kegiatan sehingga kita dapat menekan inflasi kita dan di akhir Desember 2022, kita telah turun peringkat ke sembilan. Ini tidak terlepas dari kerja sama dan sinergisitas dari bapak/ibu seluruh kabupaten/kota se-Kalteng dalam mendukung pengendalian inflasi di Kalteng”, ucap Maghfur.

Maghfur menjelaskan, posisi di Bulan Januari 2023, inflasi gabungan di Kalteng tercatat sebesar 0,13% (mtm).

“Ini capaian yang sangat bagus untuk kita mulai di tahun 2023 ini sehingga harapannya ini akan membawa dampak pada capaian keseluruhan di tahun 2023 ini”, jelasnya.

Maghfur menekankan agar seluruh komponen yang ada di Kalteng dapat bergerak bersama, dapat bersinergi untuk mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan. Pada pertemuan tim inflasi pusat telah diambil keputusan untuk menjaga inflasi pada tahun 2023 berada pada kisaran target 3%±1%, menjaga inflasi komponen pangan dikisaran 3%-5% menjelang HBKN, memperkuat ketahanan pangan domestik dan ketersediaan data pangan.

Turut hadir Kepala perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait serta Ketua TPID Kabupaten/Kota atau yang mewakili.

(Deddi)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments