PULANG PISAU - Bupati Pulang Pisau (Pulpis) Pudjirustaty Narang, secara resmi membuka Acara Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pulpis Triwulan III Tahun 2021.
Kegiatan yang diselenggarakan, Senin (18/10/2021) diaula Bappedalitbang Pulpis itu dihadiri oleh Kepala Organiasasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. "Belum memenuhi target, tapi saya yakin dengan sisa waktu yang ada semua akan terserap," ucap Taty Narang sapaan akrab Bupati Pulpis itu.
Berdasarkan data dari Bappedalitbang Pulpis, per tanggal 30 September 2021 target realisasi keuangan Pulpis seharusnya mencapai 80 Persen. Sementara realisasi masih 55,36 persen. "Fisik dan keuangan Per 30 September 2021 sebesar 547.l598.275.40 rupian atau 55,36 Persen. Jadi artinya waktu efektif sisa 2 bulan untuk mengejar," ungkap Tata Narang.
Menurut Taty, ke terlambatan proses realisasi itu disebarkan beberapa faktor diantaranya Penatausahaan keuangan, adanya refocusing transfer ke Daerah dan refocusing dana anggaran Desa 2021 untuk penanganan covid-19 yang diamanatkan Pemerintah Pusat untuk pemerintah daerah perlu melakukan realokasi beberapa kegiatan prioritas.
Mengingat APBD tahun 2021 sudah berjalan memasuki awal triwulan IV, maka kepada Perangkat Daerah agar bekerja keras memanfaatkan waktu secara efektif sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah dituangkan dalam DPA masing-masing.
"Kepada Perangkat Daerah yang realisasi Belanja masih di bawah 50 persen agar melakukan terobosan yang dianggap perlu guna meningkatkan penyerapan anggaran dalam pelaksanaan pembangunan. Jika dalam pelaksanaan kegiatan menemui permasalahan atau hambatan, maka segera lakukan koordinasi secara berjenjang. Hal tersebut agar menjadi perhatian bersama, agar menjadi evaluasi bersama juga, dan menjadi pemikiran bersama, apakah karena perencanaan yang kurang baik target yang berlebihan dan tidak masuk akal atau ada kendala teknis diluar rencana kita," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Pulpis juga mengingatkan, agar dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan maupun pelaksanaan anggaran tidak saja penting mencapai target, tetapi akan lebih penting dan lebih baik lagi jika lebih mengutamakan kualitas hasil pembangunan yang dilaksanakan.
"Sebab dalam sistem anggaran berbasis kinerja, tidak saja keluaran dan hasil yang diutamakan, tetapi juga tingkat manfaat dan dampaknya juga menjadi ukuran penting sehingga menjadi gambaran terhadap sejauh mana kinerja masing-masing Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya," tutupnya.
(Antang)
0 Comments