Barsel

Warga Gang Tajuk Barito Selatan Marengge Ikan Saluang

BUNTOK - Daerah aliran  sungai barito di wilayah pinggiran Barito Kabupaten Barito Selatan  Kalimantan Tengah, mempunyai keunikan. Pada saat air dalam warga sekitar panen ikan saluang dengan cara marengge.  Panen ikan di kawasan  jalan padat karya kecamatan dusun selatan  ini dinilai unik, karena cara menangkap ikan dilakukan secara gotong royong bergiliran sejak pagi, sore hingga esok paginya. Di sekitar lokasi pencarian ikan dengan cara masing- masing hingga ada yang memasang tenda dan sambil memasak nasi karena saatnya giliran mengangkat rengge bisa sampai malam.

Dalam sehari warga setempat bisa mengumpulkan puluhan kilo ikan saluang dengan cara memasang rengge di tayap saat air mengenangi perkebunan karet. Demikian dikatakan endang bersama ineh anggra, warga gang tajuk kelurahan buntok kecamatan dusun selatan kabupaten barito selatan kalimantan tengah,  minggu 23. Januari 2022.

Penangkapan ikan ini dilakuan secara berkelompok sekitar 10-20 orang. Menurut Endang dan Ineh Anggra ikan saluang yang merupakan salah satu ikan khas pedalaman sungai barito dengan rasa gurih ini mudah ditangkap penduduk setempat, ada yang menggunakan bubu,jebakan, jala dan rengge. Namun sebagian besar ditangkap dengan rengge atau aring ikan tradisional dari nylon.

Menurut endang dan ineh anggra bila giliran membangkit rengge mencari ikan dengan cara ramah lingkungan dan tradisional dalam sehari hanya bisa bisa mendapat puluhan kolo ikan saluang, karena dilarang menggunakan bahan dan alat yang berbahaya seperti bahan kimia, maupun tumbuhan serta strum.

Warga ramai menunggu giliran menggunakan perahu terutama saat sungai barito sedang dalam seperti sekarang ikan mudah didapat warga dengan cara memasang rengge. Ikan saluang yang hidup di sungai memiliki rasa yang berbeda, lebih enak dibanding ikan di dalam kolam atau yang dibudidaya masyarakat melalui keramba.

Ikan saluang atau ikan menagin bermacam jenis. Mudah dicari ketika air sungai sedang dalam. Harga di pasaran juga murah dibanding biasanya, berkisar Rp.20.000 – Rp.30 ribu/kg, sedangkan bila air menyurut harganya bisa mencapai Rp. 60 ribu lebih.

Salah satu ikan kecil termahal selain bilis ini memiliki populasi hanya di di sungai besar dan di anak sungai. Pada saat air pasang atau dalam ikan ini mulai bermunculan sehingga masyarakat setempat mudah mendapatkannya.

(Ary Mampas)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments