Barsel

Warga Tampulang Dan Tabatan Kecamatan Jenamas Harapkan Bantuan Ternak Kepada Pemerintah

BARITO SELATAN - PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan, Ida Safitri, Bersama Kabid dan Kasi, Serta Tim Pendampingan PPL Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan kunjungan apresiasi dan survei kajian kebutuhan dan peluang (KKP) sapi dan kerbau rawa di desa Tampulang dan desa Tabatan Kecamatan Jenamas, Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, Jumat 2 Juli 2021.

Dalam kegiatan survey sekaligus melakukan pertemuan dengan para peternak sapi dan kerbau rawa tersebut dilaksanakan bersama tim dari dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan barito selatan yang telah banyak melakukan pengkajian terkait teknologi sapi dan kerbau rawa di wilayah Kabupaten Barito Selatan.

Kegiatan ini merupakan langkah awal di wilayah tersebut untuk pengembangan sapi dan kerbau rawa, dengan mengkaji potensi, peluang dan permasalahan pengembangan kerbau rawa Di Barito Selatan Kalimantan Tengah. Karena keberadaan sapi dan kerbau rawa di wilayah desa Tampulang dan Tabatan Kabupaten Barito Selatan ini masih minim sentuhan teknologi dan memerlukan strategi pengembangan untuk masa mendatang.

kegiatan survei diawali dengan melihat secara langsung kondisi padang penggembalaan yang berlokasi di handil  desa Tampulang, Kecamatan Jenamas. Kondisi lahan tampak gersang, hanya sedikit rumput yang tumbuh. Sapi yang terlihat sebanyak 127 dan kerbau sekitar 245  ekor.  Karena memang sulit untuk mengumpulkan semuanya. Dari sekumpulan kerbau tersebut, tampak juga beberapa kerbau bule atau albino.

menurut penuturan Mahyudin, peternak sapi yang memiliki 127 ekor dengan pengelolaan secara berkelompok, hampir semua sapi yang di gembalakan kelomponya tesebut tidak bisa besar.

Berebeda dengan pengakuan saini, peternak kerbau yang mempunyai 245 ekor. Dengan luasan padang penggembalaan sekitar 10 pal atau 10 km persegi dan kondisi tanahnya yang datar, ia menjelaskan padang penggembalaan tersebut khusus dipakai pada musim kemarau. Pada musim hujan, karena banjir, maka kerbau dibawa ke lokasi lain di dekat sungai jaya, perbatasan desa tampulang. Kondisi ini terjadi hampir tiap tahun.  Hanya beberapa jenis rumput saja yang tetap tumbuh saat air dalam, yaitu rumput padi hiang, juluk, dan kumpai.

Pertemuan sekaligus berdiskusi dengan beberapa warga selaku pengembala sapi dan kerbau, dilaksanakan di rumah warga handil tampulang yang dihadiri oleh kelompok peternak sapi suka maju dan peternak kerbau rawa di Wilayah Kecamatan Jenamas.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Ida Safiri selaku PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan itu   mampu menghimpun berbagai harapan dan permasalahan dari peternak kerbau dan sapi di Kecamatan Jenamas, terutama terkait kebijakan pemerintah dalam pengembangan kerbau rawa serta masih minimnya penerapan teknologi budidaya.

Persoalan utama yang menjadi ancaman pengembangan sapi dan kerbau rawa adalah semakin menyempitnya lahan penggembalaan, karena jumlah populasi yang telah melampaui kemampuan padang penggembalaan serta belum jelasnya penataan lahan untuk pengembalaan kerbau, sehingga peruntukkan lahan untuk komoditas lain, seperti pertanian pun menjadi kendala, padahal tidak semua masyarakat di desa tampulang memelihara kerbau.

Disamping diskusi juga dilaksanakan pemaparan terkait teknologi alternatif untuk mendukung pengembangan sapi dan kerbau rawa di Wilayah Kecamatan Jenamas. Banyak permasalahan dan potensi yang terungkap, dan juga banyak kebijakan yang akan segera ditindak lanjuti untuk pengembangan sapi dan kerbau rawa ke depan.

 

 

 

(Ary Mampas)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments