Kotawaringin Timur - Tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),bahkan tertinggi kedua di Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. "Ini menjadi perhatian kami, karena jika hal ini terus terjadi, bisa membuat angka perceraian juga cukup tinggi," ujar Bupati Kotim Supian Hadi, Selasa, 22 Desember 2020. Menurutnya, tingginya angka pernikahan dini karena kurangnya ketegasan orangtua terhadap anaknya. Kebanyakan, pernikahan tersebut terjadi di wilayah pedalaman Kotim, sedangkan di perkotaan sangat jarang. "Ada yang beralasan ke KUA hamil duluan, padahal sudah nikah secara agama. Itu jadi alasan mereka agar bisa nikah secara negara," kata Supian. Lebih lanjut bupati menghimbau kepada orang tua agar lebih memperhatikan usia anaknya, sebelum memperbolehkan menikah. Sehingga, nantinya mereka bisa lebih siap dalam menjalani rumah tangga.
(HB)
0 Comments