Belajar tatap muka tersebut diwacanakan saat kasus pasien positif yang masih dalam perawatan tersisa tiga orang. Namun berjalannya waktu, kasus tersebut kembali naik. Bahkan saat ini ada 12 orang yang dalam perawatan. “Rencana belajar tatap muka ini kami wacanakan melihat jumlah pasien yang terpapar sisa tiga orang. Namun karena terjadi kenaikan kembali, maka terpaksa kami urungkan, agar tidak terjadi klaster baru akibat pembukaan sekolah,” kata Bupati Kotim Supian Hadi, Senin (20/7). Dengan demikian, imbuhnya, untuk sementara waktu belajar mengajar tetap dilaksanakan secara online atau daring. Ia menyebut, kalau memang nantinya sudah zona hijau, maka secara berkala sekolah akan kembali dibuka. Kendati begitu, Supian menyebut, pihaknya saat ini masih mengupayakan membuka sekolah di sejumlah desa dan kecamatan yang sudah dikategorikan zona hijau atau nihil kasus Covid-19.
(humbet/JJ)
0 Comments