SAMPIT -Meskipun terjadi penurunan selama periode 1-15 Oktober 2023, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur melaporkan bahwa kualitas udara di daerah tersebut masih dalam kategori tidak sehat.
Sekretaris DLH Kotim, Joni Parwoto, menjelaskan bahwa data indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan penurunan selama periode tersebut, namun masih dalam status tidak sehat. Joni menyatakan, perkembangan data ISPU berkorelasi dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Semakin banyak kejadian kebakaran, ISPU akan semakin tinggi.
"Hari ini, indeks menunjukkan posisi 164 untuk PM 2,5 dan 87 untuk PM10, yang berarti kondisi udara di daerah kita masih dalam kategori tidak sehat," ujarnya.
Kotawaringin Timur saat ini termasuk dalam lima besar daerah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Meskipun kondisi udara dalam beberapa hari terakhir tidak membahayakan, daerah ini secara konsisten masuk dalam lima besar peringkat kualitas udara terburuk di tingkat nasional.
Joni mengimbau masyarakat untuk memantau kondisi udara di Kabupaten Kotawaringin Timur setiap jam melalui aplikasi ISPUnet yang terbaru. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna memantau peringkat kualitas udara di seluruh Indonesia.
"Ikuti pembaruan aplikasi ini agar informasinya selalu segar dan selengkap mungkin," pungkasnya.
(Marselinus)
0 Comments