Palangka Raya – Diskominfosantik Prov. Kalteng melakukan kunjungan ke Diskominfo Kota Palangka Raya, UMKM dan Sanggar Seni dalam rangka Pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) binaan Pemerintah Kota Palangka Raya, Kamis 23 September 2021. Kunjungan Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfosantik Prov. Kalteng ini disambut baik oleh Kabid PIP Diskominfo Kota Palangka Raya Alfrianto di ruang media center setempat.
Pada kesempatan itu, Elyanie selaku Kasi Kemitraan Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik menjelaskan bahwa Tahun 2022 Diskominfosantik Prov. Kalteng akan memfokuskan kegiatan KIM ini lagi ke depannya.
Sementara, Kabid PIP Diskominfo Kota Palangka Raya Alfrianto mengatakan, “Ke depannya saya mengharapkan bahwa tidak hanya sekedar di sini saja nanti ada tindak lanjut dari Pemerintah Daerah khususnya dari Pemerintah Provinsi dan Kota yang nantinya kita bekerja sama dalam hal pembinaan KIM. Itu yang kita kehendaki,” ucap Alfrianto.
Setelah diskusi singkat, Tim Diskominfosantik Kalteng bersama Diskominfo Kota Palangka Raya bersama-sama mengunjungi beberapa KIM sektor UMKM dan Kesenian Daerah.
UMKM yang dikunjungi antara lain Galeri Huma Lilis Lamiang, Elias Krips, Bintang Jaya Itah, Aneka Cemilan Badak Berseri, dan sektor Kesenian Daerah yaitu Sanggar Kahanjak Huang.
Pemilik UMKM Galeri Huma Lilis Lamiang di jalan Bakut Palangka Raya, Elias David menjelaskan, “Kami setuju dengan acara KIM ini apalagi kalau ada kerjasama selanjutnya entah itu di pelatihan atau pasar untuk ke depannya” imbuhnya.Di tempat berbeda, Vieta Sumala Dewi pemilik UMKM Bintang Jaya Itah (Handycraft) mengatakan, bahwa dirinya membangun usaha ini sejak tahun 2018, dan dijual dengan kisaran harga mulai dari 5.000 sd 150 ribu keatas.
“Jadi, kalo awal sebelum pandemi kita biasanya selalu jualan offline, artinya ngelapak setiap ada wisuda atau acara apapun kita selalu jualan langsung di tempat. Dan rata-rata barang yang selalu kita bawa pasti habis. Kalau untuk sekarang karena kendala pandemi ini jadi gak semuanya habis, cuma paling tidak dalam penjualan 1 bulan berapa yang keluar,” jelasnya.Vieta juga menyebut, di masa pandemi ini dirinya tidak bisa berjualan secara offline, dan harus gencar melakukan penjualan melalui media sosial instagram, facebook dan sebagainya.
Sementara itu Marini, Ketua Sanggar Kahanjak Huang “Meski tidak sesering sebelum adanya pandemi karena mengingat keadaan yang sekarang ini kami juga perlu mengambil job yang sesuai dengan protokol kesehatan. Namun Sanggar Kahanjak Huang tetap produktif dan jadwal latihan di sanggar tetap berjalan meski tidak rutin seperti dahulu,” imbuh Marini.
(Deddi)
0 Comments