SAMPIT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur (Kotim) sejak 2019 lalu sudah mengembangkan pupuk kompos bernilai rupiah dari limbah sampah yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Jalan Jendral Sudirman Km 14 Sampit.
Kepala Dinas DLH Kotim Sanggul Lumban Gaol mengatakan pupuk kompos itu diberi nama Sehati, yakni Sehat Itu Harga Mati. Dalam pembuatannya pun sederhana saja. Dengan memilah dan memilih sampah, kemudian dihancurkan dengan sedikit komponen tambahan.
“Saat ini produk kita sudah jual ke beberapa rekan kerja dan pegawai. Ada juga yang memesan dan menurut mereka sangat cocok kedepannya untuk dikembangkan,” katanya, Jumat (17/09/2021).
Ia menyebut pupuk Sahati itu untuk tanaman seperti buah sangat cocok dan subur.
“Kedepannya, pupuk kompos ini akan kita kembangkan untuk pemasukan dinas atau daerah nantinya ini agar bisa dijual ke daerah lain. Tentu harus didukung dengan anggaran yang memadai nantinya,” ucapnya.
Dikatakannya, sebenarnya sumber daya alamnya di Kotim sangat tersedia. Apalagi setiap harinya sampah ke TPA ini berkisar 75 sampai 100 ton setiap harinya.
“Jika hal ini tidak dikembangkan maka sampah tidak bisa produktif,” tandasnya.
(Altius)
0 Comments