BUNTOK – Pada hari Senin, (02/09/2024), Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi DPUPR Barsel, Hawinu mengungkapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) akan melaksanakan program pembinaan bagi tenaga pelaksana konstruksi di berbagai desa pada tahun 2024.
Dimana program pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga konstruksi desa, sehingga hasil pembangunan dapat memenuhi standar yang diharapkan.
Ia menjelaskan selama ini tenaga konstruksi di desa-desa membutuhkan pendampingan agar memiliki pemahaman yang lebih baik dalam pekerjaan konstruksi. “Pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan mereka, karena saat ini masih ada pekerjaan yang belum memenuhi standar,” ujar Hawinu.
Ia menyatakan bahwa tenaga konstruksi di desa-desa memiliki peran penting dalam pekerjaan swakelola, namun peningkatan kualitas SDM diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Sebagai langkah awal, DPUPR Barsel berfokus pada pemberian pengetahuan dasar tentang konstruksi yang mudah diserap oleh tenaga pelaksana di desa. Menurut Hawinu, program ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia di desa sehingga mereka lebih siap dalam menjalankan pekerjaan konstruksi.
Dengan demikian, tenaga pelaksana di desa dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.
Selain itu, DPUPR Barsel telah menjalin komunikasi dengan Universitas Palangka Raya, khususnya Fakultas Teknik, yang menyambut baik rencana kerja sama ini. Hawinu berharap bahwa kerja sama resmi atau perjanjian kerja sama (PKS) dapat segera terwujud pada Oktober 2024.
“Universitas Palangka Raya melihat bahwa program seperti ini belum pernah dilakukan, terutama di Kalimantan Tengah, sehingga mereka memberikan tanggapan yang positif,” ungkapnya.
Hawinu menambahkan bahwa program pembinaan ini sejalan dengan slogan "SDM Konstruksi Berdaya Barselku MANUWU," di mana “MANUWU” berarti Mantap, Aman, Nyaman, Akuntabel, Swadaya, dan Berkelanjutan.
DPUPR Barsel berharap agar dengan pembinaan ini, standar kualitas pekerjaan konstruksi dapat dicapai di seluruh wilayah, baik di kota maupun desa, sehingga tidak ada perbedaan kualitas hasil pembangunan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, maupun desa.
(Ary Mampas)
0 Comments