PALANGKA RAYA - Adanya desakan proaktif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan pelatihan literasi keuangan kepada generasi milenial.Hal tersebut diungkapkan Subandi,
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen keuangan mereka dan mencegah terjebak dalam jerat hutang atau pinjaman online (pinjol) yang dapat merugikan perekonomian.
Dalam konteks ini, Subandi menyoroti kebutuhan mendesak akan pendidikan keuangan bagi generasi milenial. Tujuannya adalah agar generasi ini dapat mengelola keuangan secara bijak, memastikan dana kebutuhan dan tabungan mereka dikelola dengan baik.
Ia mengatakan, pada hari Senin, 20/11/2023, "Tentunya dengan adanya pemahaman yang baik tentang literasi keuangan, diharapkan generasi milenial dapat memanajemen keuangannya lebih baik, menghindari masalah terjebak dalam hutang atau pinjaman online yang berpotensi merugikan apalagi sampai terjerat kasus hukum," ungkapnya.
Subandi menegaskan pentingnya langkah ini mengingat tren meningkatnya penggunaan layanan keuangan digital di kalangan generasi milenial. Dia juga menekankan peran sentral OJK dalam memberikan edukasi dan informasi yang mudah dipahami tentang manajemen keuangan kepada generasi milenial. Agar mereka bisa mengantisipasi kejadian yang akan merugikan, apalagi terjebak dalam penipuan.
(Deddi)
0 Comments