PALANGKA RAYA - Gubernur Sabran mengumumkan status tanggap darurat di Kota Palangka Raya dan kabupaten lainnya, termasuk Kotawaringin Timur (Kotim) dan Katingan, sebagai respons terhadap krisis Karhutla. Meskipun menghadapi keterlambatan dalam alokasi anggaran, Gubernur menekankan komitmen penuh pemerintah untuk menyediakan peralatan yang diperlukan, memastikan langkah-langkah cepat dan efisien di lapangan.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Inflasi, serta Ketahanan Pangan di Provinsi Kalteng. Rakor ini berlangsung pada hari Kamis, 5 Oktober 2023, di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya.
Rakor ini merupakan bagian dari upaya peningkatan penanganan Karhutla, pengendalian inflasi, dan pemastian ketahanan pangan di wilayah tersebut. Gubernur Sugianto Sabran menekankan pentingnya peningkatan upaya dalam menangani Karhutla. Dalam pertemuan ini, Gubernur juga menyoroti penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran, serta memberikan perhatian khusus terhadap dampak kesehatan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
Saat diwawancara, Gubernur Sugianto Sabran menyatakan bahwa standar darurat telah ditetapkan untuk menanggapi situasi ini. Tanggap darurat telah diberlakukan di Kota Palangka Raya dan kabupaten lainnya seperti Kotawaringin Timur (Kotim) dan Katingan. Gubernur menegaskan bahwa meskipun ada keterlambatan dalam proses pengeluaran anggaran, kesungguhan dan komitmen pemerintah dalam menyiapkan anggaran sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan tersedianya peralatan yang diperlukan di lapangan, meskipun terjadi keterlambatan.
Selain membahas Karhutla, Rakor ini juga membahas strategi pengendalian inflasi dan upaya memperkuat ketahanan pangan di Kalteng. Gubernur meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan anggaran ketahanan pangan guna menghadapi potensi krisis pangan di masa yang akan datang.
Rakor ini menandai langkah konkret pemerintah Kalteng dalam mengatasi tantangan serius terkait Karhutla, inflasi, dan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Upaya bersama ini diharapkan akan menghasilkan solusi efektif guna melindungi lingkungan, menjaga stabilitas ekonomi, dan memastikan keberlanjutan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Tengah.
(Hariri)
0 Comments