PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Wagub Kalteng) H. Edy Pratowo menghadiri kegiatan Gebyar Ekspor Pertanian awal Tahun 2022 secara virtual melalui konferensi video dari Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, pada Sabtu 1 Januari 2022.
Kegiatan Gebyar Ekspor yang diselenggarakan Kementerian Pertanian itu terpusat di Pelabuhan peti kemas Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI H. Syahrul Yasin Limpo bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Selain di Provinsi Sulawesi Selatan, Gebyar Ekspor Pertanian awal Tahun 2022 ini juga dilaksanakan secara serentak di 33 Provinsi lainnya se-Indonesia. Dalam kegiatan ini, secara simbolis dilepas ekspor berbagai komoditas unggulan pertanian Indonesia ke 124 negara di dunia, dengan volume total sebesar 1,4 juta ton senilai Rp 14,4 triliun.
Usai mengikuti secara virtual Gebyar Ekspor bersama Mentan dan Kapolri, Wagub Edy Pratowo kemudian juga melepas secara simbolis komoditas ekspor Kalteng, yang dirangkai penyerahan sertifikat kepada perwakilan eksportir, bertempat di depan lobi Kantor Gubernur.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kami lepas ekspor komoditas pertanian Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkap Wagub. Dia menambahkan pelepasan komoditas ekspor senilai Rp 295 miliar dengan total 67,9 ton merupakan bagian dari Program Gebyar Ekspor Pertanian awal Tahun 2022.
“Dan ini merupakan ekspor yang sudah dilaunching tadi pagi bersama dengan Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kapolri secara serentak di 34 Provinsi se-Indonesia. Jadi pada hari ini, dari Provinsi Kalimantan Tengah, kita juga akan melakukan pelepasan untuk ekspor komoditas pertanian,” terang Wagub Edy Pratowo.
Wagub menjelaskan jenis komoditas ekspor pertanian Kalteng yang dilepas di antaranya adalah jenis tanaman Tanduk Rusa dan tanaman akustik yang merupakan tanaman hias. Wagub pun mengungkapkan bahwa, Kalteng memiliki banyak potensi komoditas dengan nilai jual ekspor tinggi, seperti tanaman-tanaman tersebut, sehingga hal ini perlu didorong untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Sebenarnya di Kalimantan Tengah, tanaman jenis Tanduk Rusa itu kan banyak. Nah mungkin orang tidak mengira bahwa nilai jual ekspor di luar negeri itu sangat tinggi, termasuk tanaman akustik,” tuturnya. Melihat potensi ekonomi yang tinggi dari komoditas ini Wagub mendorong para eksportir dan pengusaha di Kalimantan Tengah untuk bisa melakukan ekspor jenis tanaman tersebut sehingga mampu memberikan nilai pendapatan yang tinggi bagi masyarakat.
(Deddi)
0 Comments