Tito menambahkan, memasuki tahun politik masalah stabilitas harga pangan menjadi concern yang paling utama khususnya untuk masyarakat kelas bawah. “Presiden menyampaikan agar kita semua harus mendukung dan konsisten mengendalikan harga barang dan jasa, yang kita sebut dengan indikator inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Margo Yuwono menyampaikan upaya yang bisa dilakukan dalam mengendalikan harga komoditas pangan yakni memperkuat pengelolaan stok terutama pada komoditas volatile foods; menjaga ketersediaan komoditas pangan yang dihasilkan dari luar daerah melalui kerjasama pengadaan pasokan antar provinsi; dan menciptakan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan impor bahan pangan dengan menciptakan barang substitusinya.
Sebelumnya pada rapat TPID beberapa waktu lalu, Sekda Nuryakin mengungkapkan di tahun 2023 ini upaya untuk menekan angka inflasi di Kalteng diharapkan bisa lebih dimaksimalkan. “Kita berharap koordinasi dan komunikasi yang sudah terjalin selama ini harus kita optimalkan lagi apapun hasilnya,” pungkasnya.
Turut hadir Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait, TPID Prov. Kalteng, dan perwakilan Perum Bulog Kalteng. Hadir pula secara virtual, Deputi dan Dirjen dari Kementerian terkait, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.
(Deddi)
0 Comments