SAMPIT – Bupati Kotim Halikinnor meminta Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bergerak aktif, melakukan pencegahan dan penurunan stunting.
“Stunting ini menjadi isu strategis. Makanya saya minta kader posyandu yang terdapat di Rukun Tetangga (RT) bergerak aktif membantu pencegahan,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Kamis 23 Februari 2023.
Dijelaskan Bupati, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementrian Kesehatan RI bahwa prevalensi stunting di Kotim tahun 2021 sebesar 32,5 persen, mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi sebesar 27,9 persen.
“Namun hal ini masih menjadi tugas berat, mengingat pemerintah menargetkan seluruh kabupaten menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 nanti,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kader posyandu diminta bergerak aktif lantaran memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran masyarakat untuk peningkatan kualitas kesehatan. Tidak hanya itu, mereka juga dinilai paling memahami karakteristik masyarakatnya. Maka dari itu ketika terjadi gangguan kesehatan terutama pada balita, mereka juga lebih dahulu mengetahui. “Karena mereka itu yang mengukur berat, tinggi balita. Jadi kalau ada balita yang tinggi dan beratnya dinilai tidak sesuai dengan usia, mereka lebih dulu mengetahui dan harus segera melapor ke bidan agar balita tersebut mendapat penanganan lebih.
“Oleh sebab itu peran aktif mereka sangat diperlukan untuk pencegahan stunting,” ujar Halikinnor.
(Era Suherti)
0 Comments