P. Raya

Herson Hadiri FGD Polda Kalteng dengan Kaum Milenial

FOTO: BPKP

FGD KAUM MILENIAL - Plt Gubernur Kalteng diwakili oleh Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang Kemasyarakatan dan SDM Herson B. Aden menghadiri kegiatan Pembukaan Forum Group Discussion (FGD) Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) dengan Mahasiswa, Influencer, dan Organisasi Mitra Polri, di Ballroom Aquarius Boutique Hotel, Kota Palangka Raya, pada Senin (16/11).

 

 

PALANGKA RAYA – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) diwakili oleh Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang Kemasyarakatan dan SDM Herson B. Aden menghadiri kegiatan Pembukaan Forum Group Discussion (FGD) Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) dengan Mahasiswa, Influencer, dan Organisasi Mitra Polri, di Ballroom Aquarius Boutique Hotel, Kota Palangka Raya, pada Senin (16/11).

 

Kegiatan Focus Group Discussion yang mengusung tema "Dengan Semangat Kepahlawanan, Kita Cegah Ujaran Kebencian dan Anti Pemerintah demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia" tersebut dibuka oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Wakapolda Brigjen Pol Indro Wiyono.

 

Herson mengingat para milenial itu harus bisa menyebarkan virus damai di dunia maya, di media sosial. Selain itu juga terus belajar, baik agama, atau ilmu lainnya. Dengan semakin banyak ilmu, maka potensi untuk terhasut semakin kecil.

 

“Pasalnya milenial itu selalu menjadi target utama karena selama ini mudah dihasut,” kata Herson, Senin (16/11).

 

Sementara itu, menyampaikan sambutan Kapolda, Wakapolda mengungkapkan, saat ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan pesat, termasuk media sosial. Selain banyak manfaat yang diberikan, media sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah begitu mudahnya penyebaran ujaran kebencian dan anti pemerintah di dunia maya.

 

"Kita tahu, dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, begitu masif, sehingga kalau dulu lidah kita lebih tajam dari pedang, tapi sekarang bukan lidah kita, tapi jari jemari kita, dengan mencet, kita punya smartphone dan sebagainya. Kita dituntut lebih bijak dalam menggunakan IT," ungkapnya.

 

Lanjutnya, para pemuda memiliki potensi dan peran yang sangat penting dalam memberantas masalah-masalah ujaran kebencian dan anti pemerintahan itu.

 

"Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai kemampuan, kepintaran, keberanian, dan tekad kuat untuk melindungi Bangsa Indonesia yang kita cintai ini," jelasnya.  

 

Ia menyebut, ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk memberantas masalah ujaran kebencian tersebut, diantaranya: meningkatkan pemahaman keagamaan, membentuk komunitas-komunitas cinta damai di lingkungan sekitar, menyebarkan virus damai di dunia maya, dan menjaga persatuan dan kesatuan.

 

"Mahasiswa, pemuda, organisasi mitra Polri bisa menjadi pioneer dalam pembentukan komunitas damai," pungkas Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono.

 

Tampak pula hadir mengikuti kegiatan Focus Group Discussion ini, diantaranya Kasrem 102/PJG Kolonel Inf. Ibrahim Pulungan, pejabat Mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), sejumlah Rektor Perguruan Tinggi, akademisi, dan mahasiswa mahasiswi dari berbagai Perguruan Tinggi di Palangka Raya.

 

 

 (EDY/JJ)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments