SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masing mengancam Kawasan Kotawaringin Timur (Kotim). Setidaknya sejak awal Januari 2020 hingga pertengahan Juli ini, ada 72 titik api yang terpantau di beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Memag sejak awal 2020 sudah ada titik api terpantau di Kotim. Titik api tersebut beberapa diantaranya terjadi di wilayah tengah Kotim, terutama di pinggiran Kota Sampit dan juga di beberapa kecamatan luar daerah. Alhamdulilah tidak sempat meluas karena bisa segera ditangani tim Satgas Karhutla,” kata Bupati Kotim Spian Hadi , Rabu (15/7). Ia menyebut, kendati bisa ditangani tapi semua pihak tetap diminta waspada, karena bila semua abai, bisa jadi peristiwa karhutla 2019 lalu yang menghabiskan 2.050 hektare (ha) lahan terulang lagi. Karena itu, ungkapnya, kendati api yang terpantau masih kecil pihaknya akan tetap segera melakukan pemadaman, utuk memudahkan pengendalian. “Pemerintah Kotim sendiri tidak ingin kejadian 2019 lalu terulang kembali pada 2020 ini. Apalagi luasan lahan yang terbakar mencapai 2.050 hektare. Iniah yang jadi perhatian kita, agar Kotim bebas Karhutla 2020,” tegas Supian.
(humbet/JJ)
0 Comments