P. Pisau

Intervensi Gizi Spesifik di Pulang Pisau Fokus pada Penurunan Stunting

PULANG PISAU Dengan telah dilaksanakannya intervensi gizi spesifik pada triwulan I tahun 2024 di 40 desa dan kelurahan yang menjadi lokus stunting, dengan melibatkan berbagai perangkat daerah melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Pejabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Nunu Adriani, dimana nantinya intervensi tersebut hanya berlangsung 14 hari hingga satu bulan, sehingga belum signifikan dalam menurunkan angka stunting sesegera mungkin.

Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Hj Nunu Andriani, menyatakan bahwa pelaksanaan intervensi ini akan diubah agar lebih efektif dalam mencapai tujuan penurunan stunting, sesuai dengan anggaran perubahan 2024. Untuk itu, sosialisasi kepada pelaksana dari 30 DWP perangkat daerah, 8 kecamatan, dan 40 desa/kelurahan dilakukan agar mereka memahami tugas yang harus dilaksanakan di lapangan.

Intervensi gizi spesifik ini akan menargetkan 591 keluarga dengan baduta/balita berisiko stunting, yang akan diberikan makanan tambahan dengan gizi seimbang selama 90 hari. Nunu juga melaporkan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pulang Pisau telah berkoordinasi dengan TPPS Provinsi Kalimantan Tengah mengenai persiapan pendampingan pengukuran SSGI/SKI secepatnya.

Terakhir Ketua TPPS Kabupaten Pulang Pisau, Tony Harisinta, menjelaskan bahwa intervensi gizi spesifik fokus pada peningkatan gizi dan kesehatan yang ada saat ini  sementara intervensi gizi sensitif berhubungan dengan penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik. Tentunya hal tersebut didasari dari literatur yang ada saat ini, Dimana  intervensi gizi spesifik berkontribusi sebesar 30 persen. Sedangkan intervensi gizi sensitif berkontribusi sebesar 70 persen dalam percepatan penurunan stunting.

 

(Marselinus)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments