JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) melihat Pilpres 2024 adalah momentum terbaik untuk mencari pemimpin yang punya visi masa depan dan rekam jejak yang baik, kinerja yang baik, kepemimpinan ideologis, pemimpin yang punya kemampuan teknokratis dan mampu menerima tanggung jawab.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Dr.Hasto Kristiyanto saat berbicara pada diskusi yang digelar Para Syndicate Forum bertajuk "Setelah 77 Tahun TNI: Diskursus Sipil-MIliter dan Tantangan Demokrasi di Pemilu 2024" di Jakarta, Kamis (6/9/2022).
"Karena situasi yang kita hadapi tidak ringan. Bagaimana pandemi Covid belum sepenuhnya usai, perang Rusia-Ukraina yang menciptakan krisis pangan dan energi. Selama enam bulan berturut-turut kita menghadapi inflasi hampir dua digit. Ini persoalan yang sangat serius," paparnya.
"Maka pesan kami jangan bawa kontestasi Pilpres terlalu dini, karena pendaftaran calon presiden dan cawapres masih Oktober tahun depan. Masih lama, jangan kuras energi bangsa kita ini sehingga kehilangan momentum untuk bangkit," ujar Hasto.
Pria asal Yogyakarta ini mengatakan, saat ini momentum bagi kita, kepemimpinan kita, dan di bidang pangan bekerja ekstra keras. "Kita mampu mengekspor pangan, dan seluruh proses nilai tambah sektor yang sangat strategis. Banyak negara gagal karena tak bisa mencukupi kebutuhan pangannya," sebutnya.
Di bagian lain, Hasto mengatakan Pemilu sebagai alat integrasi bangsa sebagai hal yang sangat bagus. Sehingga semua mengikuti seluruh tahapan pemilu dengan sebaik baiknya, dan KPU profesional bersama Bawaslu dan DKPP.
"Sehingga kita ikuti seluruh tahapan pemilu dengan sebaik baiknya dan pasti ada momentum pengusungan capres/cawapres dan terjadi pengerucutan dari seluruh partai partai yang bergabung," lanjutnya.
Hasto mengatakan menyongsong pemilu 2024 bagaimana mempersiapkan desain untuk masa depan dengan sebaik-baiknya sehingga siapapun pemimpin yang dipilih rakyat melalui cara yang demokratis dan jauh dari politik identitas, betul-betul politik yang mencerdaskan.
"Pemilu jadi momentum bagi kita untuk membangunkan seluruh energi positif kita agar kita bisa tampil jadi pemimpin di antara bangsa-bangsa dunia. Karena justru di tengah berbagai persoalan muncul peluang bagi kepemimpinan kita termasuk untuk membangun hegemoni Indonesia di bidang pangan. Kalau militer kita belum mampu, paling tidak dari pangan dulu karena kita punya sumber daya yang luar biasa," harapnya.
Ditambahkannya, tugas sejarah kita saat ini adalah bagaimana mengedepankan gotong royong nasional kita sehingga tekanan internasional yang mengancam perekonomian kita bisa kita atasi dengan sebaik baiknya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memperkirakan tekanan internasional akibat krisis dunia akan diterima awal Februari tahun depan dan PDIP sudah mengantisipasi sejak Maret 2020.
"Sejak Maret 2020 Ibu ketua umum sudah mengeluarkan instruksi kepada tiga pilar partai untuk menanam 10 tanaman pendamping beras. Kalau sejak dua tahun lalu seluruh komponen bangsa itu bekerja keras menanam 10 tanaman pendamping beras tentu saja kita memiliki daya tahan yang sangat kuat," ucap Hasto.
(PDI Perjuangan/ Samhadi)
0 Comments