PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng dr. Suyuti Syamsul membuka secara langsung Pertemuan Pengelolaan Data Kesehatan Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dan Koordinasi Teknis Perencanaan, Data, Evaluasi Bidang Kesehatan Tahun 2021 bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Jumat 19 November 2021.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan secara gamblang mengamanatkan bahwa setiap orang berhak atas informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.Suyuti Syamsul mengatakan, efektivitas dan efisiensi serta pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan strategi program, pendekatan yang tepat serta sasaran yang jelas.
"Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat sangat menentukan dalam pengambilan keputusan dalam menetapkan arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat," imbuhnya.
Pemanfaatan data profil kesehatan dalam berbagai aspek pembangunan kesehatan sangat penting. Dengan pemutakhiran data profil kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021 ini bertujuan memberikan informasi dan gambaran tentang derajat kesehatan dan upaya kesehatan serta hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah yang tergambar dalam data tabel, grafik, indikator kinerja dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
"Data profil sebagai salah satu bahan acuan untuk mendukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan fakta (evidance based) serta bahan masukan dalam penyusunan kebijakan program maupun pengambilan keputusan," tambahnya.
"Untuk menjadi perhatian dan saya ingatkan kepada Saudara Saudari semua bahwa capaian indikator SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah tahun 2020 dari 12 indikator masih terdapat beberapa indikator yang capaiannya masih < 60%. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan orang dengan Tuberkulosis (TB), dan pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus (DM)," ujarnya.
Suyuti Syamsul menambahkan, jika dilihat dari sisi pembiayaan untuk indikator-2 tersebut, hanya berkisar 4 - 8% dari pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan SPM. Hal ini dapat mencerminkan kurangnya keseriusan dari sisi pembiayaan untuk semua kegiatan yang mendukung pencapaian indikator-indikator tersebut.
Turut hadir Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Zainuri, Kasubbag Penyusunan Program, Informasi dan Humas Isranoor, serta pengelola data di seluruh Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah.
(Deddi)
0 Comments