MUARA TEWEH - Kepulangan Raisya Hamida atlet Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di cabang karate tingkat nasional asal Kabupaten Barito Utara yang mewakili Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) disambut meriah oleh siswa-siswi dan para dewan guru SMAN 1 Muara Teweh.
Diawali dengan arak arakan, dari ujung Jembatan KH Hasan Basri yang dikawal Satlantas Polres Barito Utara serta diiringi konvoi mobil dan sepeda motor para anggota Paskibraka asal SMAN 1 Muara Teweh dan berhenti di depan SMAN 1 Muara Teweh.
Kepulangan Raisya Hamida dan pelatih Taufik disambut Kepala SMAN 1 Muara Teweh dan yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Selaku Pengawas, Drs Harmistayadi, para guru-guru serta siswa siswi SMAN 1 Muara Teweh dengan mengibarkan bendera mini Merah Putih.
“Saya selaku Kepala SMAN 1 Muara Teweh sangat mengapresiasi siswi SMAN 1 Raisya Hamida yang meraih prestasi di tingkat nasional. Walaupun hanya meraih juara tiga di O2SN tingkat nasional,” kata Razikinnor saat menyambut kepulangan Raisya Hamida dan pelatih Taufik didepan SMAN 1 Muara Teweh, Rabu (21/8/2024) pagi.
Dikatakannya, dirinya masih ingat dengan kata-kata pelatih Raisya (Taufik-red), selama 12 tahun pelatih Taufik ini menunggu moment yang seperti ini untuk masuk ke tingkat nasional dan akhirnya walaupun hanya meraih juara tiga.
Lebih lanjut Razikinnor mengatakan, O2SN merupakan ajang bergengsi di sebuah sekolah, dimana kegiatan O2SN ini bertahap dari tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi dan tingkat Nasional.
”Dan apa yang kita cita-citakan selama ini termasuk apa yang dicita-citakan pelatih Raisya Hamida (Taufik-red), pada tahun ini kita bisa mengalahkan 37 provinsi. Dan ini merupakan prestasi yang gemilang walaupun kita banyak prestasi-prestasi lain,” kata dia.
Untuk itu kata Razikinnor kami selaku warga SMAN 1 Muara Teweh mengucapkan selamat atas prestasi anak kita Raisya Hamida, semoga ini nantinya bisa ditularkan kepada adik-adik kelasnya yang lain.
Sementara Pengawas dari Dinas Pendidikan Kalteng, Harmistayadi menyampaikan kami bertugas atas nama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini berhadir dalam rangka pemantauan ANBK dan menyempatkan diri untuk menyambut kedatangan Raisya Hamida.
“Melihat sambutan kedatangan Raisya Hamida dan Pelatih yang begitu meriah, kami mewakli Kepala Dinas Provinsi Kalteng ucapkan terima kasih kepada kepala SMAN 1 Muara Teweh. Ini sangat luar biasa,” kata Harmistayadi.
Dikatakannya, walaupun Raisya Hamida ini hanya smeraih juara tiga di cabang Karate O2SN tingkat Nasional, kami menganggap hal itu sangat luar biasa dan bisa membawa nama baik sekolah, nama daerah dan nama naik Provinsi Kalimantan Tengah ditingkat nasional.
Pada kesempatan itu juga Harmistayadi berpesan jangan cepat puas dengan prestasi yang ada, pertahankan dan bahkan prestasinya lebih ditingkatkan lagi. Ia juga menjelaskan bahwa prestasi ini mungkin nantinya akan berdampak ke masa akan datang, apakah akan melanjutkan pendidikan, atau pun nanti mau masuk Polisi.
“Dan jangan lupa, sebagai pelajar Profil Pancasila, selalu rendah hati terhadap sesama teman di sekolah, masyarakat serta jangan lupa selalu taat kepada orang tua, guru, pelatih serta kepada kepala sekolah. SMAN 1 Muara Teweh telah banyak mengukir prestasi di bidang olahraga dan prestasi lainnya,” kata dia.
Sementara, peraih juara tiga pada O2SN tingkat Nasional Raisya Hamida menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dewan guru, kepala sekolah dan teman-teman (siswa siswi) SMAN 1 Muara Teweh yang terlibat dalam penyambutan kedatangan dirinya di SMAN 1 Muara Teweh.
“Penyambutan ini suatu yang sangat membanggakan dan kehormatan bagi saya pribadi, dan ini akan selalu saya kenang sampai kapanpun,” kata Raisya Hamida.
Menurut Raisya, pengalaman saat mengikuti O2SN di tingkat nasional dan lomba tingkat nasional lainnya atau open-open karate yang diikuti tersebut sangat berbeda, kalau O2SN setiap provinsi mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Kalau open tournamen seperti yang saya ikuti di Semarang kemarin, Alhamdulillah meraih juara dua dan tidak semua provinsi mengikuti tournamen tersebut. Jadi O2SN dan kegiatan open-open tourneman lainnya sangat beda hawanya,” kata Raisya Hamida.
(Syarbani)
0 Comments