PALANGKA RAYA - Sebelum pandemi Covid Corona 2019, diperkiraan 1 dar 8 orang mengalami gangguan jiwa dengan segala spektrumnya, dari ringan hingga berat. Tahun pertama pandemi data orang yang mengalami cemas dan depresi meningkat 25% di seluruh dunia.
Sayangnya tidak ada satupun negara yang siap menghadapi krisis kesehatan mental terkait efek dari Covid yang berkepanjangan. Tingkat orang yang mengalami ide bunuh diri meningkat secara global orang yang mengalami langsung masalah kesehatan mental. Keluarga mereka dan komunitas sportif lain terus merasakan bahwa kesejahteraan kesehatan mental. Mereka tidak selalu menjadi isu di garis depan kebijakan pemerintah. Stigma dan diskriminasi terus menjadi penghalang bagi inklusi sosial dan ke perawatan yang tepat.
Hari Kesehatan Sedunia 2022 merupakan momentum Yang tepat untuk menyalakan kembali upaya membuat dunia menjadi tempat tinggal yang lebih Baik.
(Era Suherti)
0 Comments