P. Raya

Melestarikan Seni Bela Diri Tradisional

PALANGKA RAYA - Rangkaian perlombaan dalam FBIM 2024 yang dilaksanakan di Halaman GOR Serbaguna Jl. Tjilik Riwut KM 5 Palangka Raya, Senin (20/5/2024). Lomba ini bertujuan untuk melestarikan Seni Bela Diri Tradisional suku Dayak.

Sebagai bagian penting dari tradisi suku Dayak, Lawang Sakepeng kerap ditampilkan dalam upacara adat untuk menyambut tamu terhormat dan juga dalam acara pernikahan. Seni bela diri ini tidak hanya melibatkan gerakan fisik yang lincah, tetapi juga mengandung makna spiritual dan simbolis yang dalam.

Lomba Lawang Sakepeng pada FBIM 2024 ini diikuti oleh delapan kontingen kategori Putri dan 12 kontingen kategori Putra. Kontigen kategori Putri berasal dari Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Kapuas,Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya. Sedangkan kontingen kategori Putra berasal dari Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya.   

Ketua Juri lomba Lawang Sakepeng Darwin Dj Lidin mengatakan ada empat kriteria penilaian dalam lomba Lawang Sakepeng, di antaranya keserasian musik dan gerak.

Basic-nya ini pencak silat tradisional yang tetap menampilkan tradisi orijinalitasnya, jadi ini termasuk aliran bela diri tradisional,"jelasnya.

Ia berharap lomba Lawang Sakepeng ini bisa terus berkelanjutan ke depannya. Kita berharap destinasi wisata kita tujuannya untuk melestarikan seni budaya Kalimantan Tengah,"Tuturnya. Juri lomba Lawang Sakepeng ini terdiri dari tiga orang, yakni Dreiyano L Lindan,Darwin DJ Lidin, dan Yansyah Manggung.

 

(Era Suhertini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments