Sosial

Menko Perekonomian, Airlangga: Peniadaan Mudik Untuk Hindari Terjadinya Lonjakan Kasus Covid-19

JAKARTA - “Pemerintah melarang mudik untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19. Pasalnya, selama libur panjang dan mudik kasus Covid-19 di Indonesia selalu mengalami kenaikan signifikan. Kami lihat Idul Fitri tahun lalu dengan penyekatan ketat, terjadi kenaikan kasus harian 93 persen. Kemudian libur Agustus bahkan lebih meningkat lagi 119 persen, libur Oktober 95 persen, Natal dan Tahun Baru 78 persen,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto alam konferensi pers secara virtual, Jakarta. Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19, per 21 April 2021 terjadi penambahan harian pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.720 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 101.106 kasus atau persentasenya 6,2% dibandingkan rata-rata dunia 12,8%. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.475.456 kasus atau telah menembus angka 91,1% dibandingkan rata-rata dunia 85,1%. Pada kasus meninggal sebanyak 44.007 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,1%. “Dan perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung di berbagai negara, bahkan beberapa diantaranya semakin kewalahan beberapa bulan terakhir,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 April 2021. Seperti India dengan jumlah kasus positif 2 bulan terakhir menunjukkan lonjakan yang sangat tajam. Sejak awal India berusaha menjaga kasus positif terus menurun dan berada di angka stabil rendah. Namun sejak pertengahan Februari 2021 hingga kini, kasus yang sebelumnya sekitar 9000 kasus baru menjadi lebih dari 300 ribu kasus baru per harinya yang berarti kenaikannya lebih dari 30 kali lipat. Turki mengalami hal tidak jauh berbeda. Kasus positifnya juga meningkat tajam. Melihat perkembangan di bulan Januari 2021, Turki berhasil mempertahankan penambahan kasus positif harian di angka 5000 kasus baru. Namun angka tersebut terus meningkat hingga April menjadi lebih dari 60 ribu kasus baru per harinya atau meningkat 12 kali lipat. Sedikit berbeda di Brazil, angka kasus positif harian belum menunjukkan perbaikan signifikan dalam 6 bulan terakhir atau sejak Oktober 2020. Sepanjang periode itu, perkembangan kasus positif berkisar di angka 50 – 70 ribu kasus per harinya. Mencermati data dari ketiga negara itu, setengah dari total kasus harian global disumbangkan ketiganya. Sebagai gambaran pada 21 April 2021, terjadi lonjakan kasus baru di tingkat global sebesar 880 ribu kasus, dimana 450 ribu kasus diantaranya atau lebih dari 50 persen disumbangka India, Brazil dan Turki. Tren perkembangan kasus global penting untuk diperhatikan sebagai bahan refleksi upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Karenanya suksesnya Indonesia dalam menekan laju penularan dapat dilihat sebagai kontribusi positif dalam perkembangan kasus dunia. Dan dalam upaya menurunkan laju penambahan kasus positif, membutuhkan upaya sangat keras, tidak hanya dari satu sektor saja. Namun seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah harus bahu membahu dalam menjaga kualitas penanganan Covid-19. “Lonjakan kasus dapat kita hindari dengan terus meningkatkan pelayanan pada pasien Covid-19, utamanya pada gejala sedang dan berat, serta kesadaran masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesan Wiku. Testing dan tracing harus menjadi upaya yang ditingkatkan untuk menjaring kasus baru sebelum terlambat. Sehingga treatment dapat dilakukan sedini mungkin. Masyarakat diharapkan mentaati aturan yang dibuat pemerintah dalam penanganan Covid-19. “Sebagai catatan, adanya aturan terkait peniadaan mudik juga hasil dari pembelajaran lonjakan kasus di India beberpaa waktu lalu,” pesan Wiku.

 

 

(Infokabinet/Yustinus Tenung)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments