PALANGKA RAYA - Ketua Komisi III membidangi pendidikan dan kesehatan Hajah Siti Nafsiah mengharapkan agar SMA/SMK/MA di wilayah Kalimantan Tengah agar dapat berpartisipasi penuh dalam SNMPTN di tahun-tahun mendatang.
Karena ucap Nafsiah, berdasarkan data LTMPT tahun 2019, 2020 dan 2021 angka partisipasi sekolah yang mengikuti seleksi PTN melalui jalur undangan, masih berada di bawah 50 persen.
Untuk mewujudkan pengkatan partisifasi semua SMA, SMK dan MA tersebut ucapnya pihaknya dari jajaran Komisi III DPRD Kalteng secara giat melakukan upaya lapangan dengan melaksanakan rangkai kunjungan kerja berkaitan hal tersebut ke Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.
"Kami mengharapkan agar potensi-potensi masalah, kelalaian dan atau kegagalan sekolah dalam pengisian PDSS sebagaimana pemberitaan media yang telah terjadi di SMA Negeri 1 Palangka Raya pada tahun 2022, agar tidak terulang kembali pada waktu-waktu mendatang,"ucap Nafsiah melalui whatsapp, di selah memimpin kunjungan kerja ke Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kotim, kemarin.
Srikandi Fraksi Golkar ini juga mengharapkan pendampingan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah secara serius dan mutlak dilakukan, mengingat SMA/SMK sederajat adalah tupoksi pembinaan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
"Perlu adanya perencanaan dan pengalokasian anggaran yang memadai guna mengimplementasikan pelaksanaan kegiatan pendampingan dimaksud,"ucapnya lagi.
Disampikan, bahwa pihaknya dari Komisi III DPRD Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada SMA atau SMK sederajat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah lainnya, untuk menjadikan SMA Negeri lainnya yang berhasil mengirimkan siswa beprestasinya ke Perguruan Tinggi melalui SNMPTN sebagai tempat rujukan guna belajar atau kaji tiru sistem dan tata cara pelaksanaan Pengisian PDSS, yang tepat waktu dan selalu siap melakukan penyesuaian terhadap adanya berbagai perubahan.
Lanjut Nafsiah, berdasarkan data LTMPT tahun 2021, menggambarkan hanya peserta dari 3 (tiga) sekolah yang mampu masuk di peringkat top 1.000 (seribu) sekolah hasil tes UTBK. Peserta UTBK jalur SBMPTN yang berasal dari SMA Negeri 1 Pangkalan Bun menduduki ranking 1 pada level provinsi (peringkat 777 untuk level nasional) dengan nilai total UTBK 519,293.
Dengan skor UTBK tersebut juga masih di bawah standar nilai untuk lolos masuk ke Program Studi di Pendidikan Kedokteran melalui jalur SBMPTN.
Wakil rakyat Dapil I Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas ini juga menyampaikan bahwa pihaknya ingin menggambarkan bahwa betapa berharganya peluang dan kesempatan bagi siswa SMA/SMK sederajat untuk mengikuti jalur undangan SNMPTN.
Dikatakan, Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa untuk meningkatkan partisipasi jalur undangan SNMPTN di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilakukan dengan upaya-upaya.
Dimana upaya dimaksud ucapnya yakni peningkatan akreditasi SMA/SMK/MA sebagai upaya untuk menambah kuota, peluang serta kesempatan bagi siswa dalam berkompetisi di jalur undangan SNMPTN.
Kemudian, mendorong dan memfasilitasi siswa untuk mengikuti kompetisi nasional dan internasional, menjadi juara kompetisi poinnya besar untuk berkesempatan diundang SNMPTN.
Tidak hanya itu, Peningkatan partisipasi pendaftaran atau pengisian PDSS melalui situs LTMPT dengan memperhatikan kesiapan SDM operator, komputer serta jaringan internet.
"Perlunya memberikan bimbingan teknis atau pelatihan bagi operator PDSS sekolah.
Perlunya dukungan anggaran untuk pemberian insentif bagi Tim PMDK sekolah termasuk operator ataupun admin Pengisian PDSS,"tambahnya.
Menurut Nafsiah, kalau sekolah memiliki kendala keterbatasan jaringan internet dan jaringan listrik, maka harus ada fasilitasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengumpulkan operator ke tempat yang memiliki jaringan listrik dan jaringan internetnya memadai, serta perlunya mendatangkan pihak-pihak yang memahami serta menguasai secara teknis tentang Pengisian PDSS.
Tidak hanya itu, Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan adanya evaluasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, terkait kemampuan bersaing secara nasional lulusan-lulusan SMA/SMK sederajat di Provinsi Kalimantan Tengah yang selama ini masih relatif cukup rendah pada jalur test (UTBK).
"Hal inilah yang menjadi akar permasalahan yang harus segera diatasi.
Kami mendorong agar pemerintah kabupaten atau kota ikut berpartisipasi dalam rangka meningkatkan akses ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi siswa-siswi SMA/SMK sederajat yang berada di wilayahnya,"pungasnya.
(Mela)
0 Comments