Seruyan

Pekan Imunisasi Dunia 2022, Menuju Kekebalan Yang Lengkap

PALANGKA RAYA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul mengingatkan kembali pentingnya Pekan Imunisasi Dunia 2022 yang berlangsung setiap akhir April, yang dulu namanya dikenal Bulan Imunisasi Anak sekolah.

“Jadi kita berharap agar di bulan imunisasi ini sukses, semua lintas sektor bahu membahu untuk menyampaikan ke masyarakat. Tujuannya semata-mata untuk kepentingan bersama, agar masyarakat kita memiliki kekebalan kolektif terhadap beberapa penyakit, sehingga nantinya angka kesakitan turun. Kita tidak mau nantinya bonus demografi akan menghasilkan generasi yang sakit-sakitan atau jumlahnya banyak tapi tidak produktif,” jelas Suyuti Syamsul kepada media usai Workshop Pekan Imunisasi Dunia yang bertema  “Sehatkan Keluarga, Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap”, Kamis (21/4).

Ia menyebut, imunisasi akan mampu menciptakan bonus demografi, lahirnya generasi muda yang produktif dan sehat, bukan sakit-sakitan dan ujungnya malah menjadi beban negara.

Suyuti menyebut pihaknya terus mengusahakan  dalam satu bulan  ada peningkatan cakupan imunisasi baik imunisasi dasar maupun imunisasi penyerta. Tujuannya semata-mata untuk membentuk kekebalan kelompok.

“Kekebalan kelompok itu akan menyebabkan semakin jarang kelomppok masyarakat yang terkena penyakit tertentu. Capaian  Kalteng untuk imunisasi sudah bagus sekitar 80, 44 persen. Kami berharap kabupaten juga mencapai target imunisasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Jangan sampai ada yang teralalu tinggi atau terlalu rendah capaiannya,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalteng dr. Ni Made Yuliari Abdiwati, saat hadir sebagai narasumber menyebut imunisasi dasar sangat penting untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), seperti kanker hati, tuberkulosis (TBC), polio, difteri, tetanus, campak, rubella, dan pertusis.

"Tujuan imunisasi adalah melindungi anak agar terhindar dari penyakit menular. Makanan hanya bisa menambah daya tahan tubuh, tapi imunisasi mencegah penyakit,” tegasnya.

kegiatan yang dibuka dr. Riza Syahputra tersebut Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Kalteng Rini Fortina memaparkan tentang Konsep Perlindungan Imunisasi, Kejadian Luar Biasa PD3I Sejarah Dan keberhasikan Program Imunisasi di Indonesia.

 

(Altius)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments