Bartim

Peluncuran Buku "Cahaya Arunika Dari Dusun Timur "Sejarah Hidup Dan Kepemimpinan Soeta Ono''

TAMIANG LAYANG - Peluncuran buku tulisan Pendeta Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) sekaligus Pustakawan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Banjarmasin, Hadi Saputra, didukung oleh Universitas Kristen Palangka Raya, PT PLN (Persero) dan Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) meluncurkan buku "Cahaya Arunika Dari Dusuntimur, Sejarah Hidup Dan Kepemimpinan Soeta Ono" di GPU Mantawara Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Senin, 11 September 2023.

Peluncuran buku tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus Ketua umum ICDN Willy M Yoseph, Bupati Barito Timur Ampera Ay Mebas, Akademisi Universitas Kristen Palangka Raya darius dubut, Manajer PT PLN ULP Tamiang Layang Eridanus Abdi Samudra, keluarga Soeta Ono, beberapa anggota DPRD Barito Timur, pelajar dan guru dari berbagai sekolah serta tamu undangan lainnya.

Buku yang bertutur tentang perjalanan hidup soeta ono tersebut merupakan lanjutan dari tesis magister teologi Hadi Saputra di Universitas Kristen Palangka Raya Pada Tahun 2014 tentang kepemimpinan karismatik orang-orang paju epat (saat ini menjadi bagian Wilayah Kabupaten Barito Timur) pada masa silam.

Dalam sambutannya Hadi Saputra yang akrab disapa hadi miter menyampaikan, "Awalnya dari situ ide itu muncul, kemudian ia buka semua literatur tentang kepemimpinan paju epat mengarah kepada satu sosok yaitu Soeta Ono.

Dia menambahkan, sebelumnya telah sering mendengar nama soeta ono disebut namun tidak mengenal siapa Soeta Ono maupun kisah hidupnya.

Menurutnya, salah satu yang menarik dari kisah hidup soeta ono yang pernah Menjabat sebagai kepala distrik siong (districthoofd van sihong) sekitar Tahun 1845-1885, adalah saat pasca perang 1859 ketika soeta ono dengan percaya diri datang ke Banjarmasin sambil mengenakan medali militer ordo william kelas empat di dada untuk menunjukkan bahwa dia bukan orang sembarangan. Pada masa itu  orang Eropa sekalipun belum ada yang menerima medali sejenis yang merupakan penghargaan tertinggi atas operasi militer paling sengit pada bulan November 1870 hingga Januari 1871 tersebut.

(Ahmad Fahrizali / Haji Suriansyah)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments