PULANG PISAU – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pemkab Pulpis) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan status Siaga Darurat Banjir. Penetapan itu dimulai pada tanggal 2 September 2021, hingga 14 hari kedepan, sejak ditetapkan.
”Dari hasil kunjungan dan peninjauan Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang di lokasi banjir di Desa Penda Barania beberapa hari lalu, Pemerintah Daerah melalui Sekda memerintahkan Kalaksa BPBD agar segera menetapkan Status Siaga Darurat Banjir di Kahayan Temgah dan Banama Tingang,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulpis, H Salahudin.
Salahudin mengungkapkan penetapan status siaga darurat banjir ini dalam rangka membantu dan pengamanan banjir yang terjadi dalam setiap tahun, khususnya di Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya - Kuala Kurun, tepatnya di Desa Penda Barania.
Berkaitan dengan banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kahayan Tengah itu kata Salahudin, dari beberapa desa terdapat satu desa yang terdampak banjir dan itupun tingkat ketinggian air masih dalam batas toleransi, yakni hanya berdampak pada 7 Kepala Keluarga (KK).
"Banjir musiman kali ini kembali melanda dua kecamatan di Pulpis yakni Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah. Di Kecamatan Kahayan Tengah ini tepatnya dibDesa Penda Barania. Namun air masih di titik terendah dan dari hasil survei bahwa untuk pemukiman masyarakat masih di atas permukaan maksudnya tidak terendam air," ucapnya.
Salahudin juga menyampaikan, untuk Kecamatan Banama Tingang dari hasil laporan yang disampaikan beberapa kepala desa (Kades) terdapat lima desa yang terdampak banjir.
Hasil pantauan di Kecamatan Banama Tingang juga telah disampaikan ke Bupati Pulpis Pudjirustaty Narang, sebagai dasar untuk mengajukan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dalam sepuluh hari kedepan. "Hasil monitoring dilokasi banjir telah kita laporkan kepada Ibu Bupati. Mudahan bantuan beras segera disalurkan bagi warga terdampak banjir," ungkapnya.
Salahudin mengatakan, dalam situasi siaga darurat banjir ini, pihaknya terus melakukan monitoring perkembangan dengan update data harian dari Kepala Desa (Kades) sehingga jika terjadi peningkatan debit air secara signifikan bisa mengambil langkah-langkah antisipasi.
”Untuk kecamatan Kahayan Tengah dan Banama Tingang ini tingkat kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya banjir cukup tinggi. Oleh kerana itu, kita tetap siaga. Di Kahayan Tengah, kita siapkan sekoci atau perahu penyelamat sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa melakukan proses evakuasi,” pungkasnya.
(Antang)
0 Comments